Oleh: Rana Aulia Citra (Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau, Universitas Andalas)
Gunung Marapi, yang terletak di Sumatera Barat, memiliki sejarah yang panjang dan berwarna-warni. Gunung ini tidak hanya dikenal sebagai gunung berapi yang aktif, tetapi juga sebagai simbol penting dalam sejarah dan adat Minangkabau. Istilah “Sajak Gunuang Marapi Sagadang Talua Itiak” merupakan salah satu contoh yang mencerminkan ketidakmampuan masyarakat Minangkabau dalam menjelaskan sejarah dan identitas suku bangsanya, sehingga hal yang tidak masuk akal pun menjadi dalil penutup.
Minangkabau, sebuah suku bangsa yang berasal dari Sumatera Barat, memiliki sejarah yang “buram” karena keterbatasan sumber sejarah khususnya tulis. Hal ini membuat masyarakat Minangkabau hari ini kesulitan untuk menelusuri dan mempelajari identitas dan sejarahnya. Para pendahulu lebih suka bertutur kata, bercerita dengan lisan mengenai identitas dan sejarah dibanding untuk menulisnya.
Tambo, yang selama ini disebut sebagai salah satu sumber tertulis paling sahih mengenai sejarah (asal usul) dan adat Minangkabau, tetapi bagi Mansoer (1970) dalam Buku Edwar Djamaris cendikiawan minang, ahli filologi mengatakan “dalam tambo hanya terdapat 2 % fakta sejarah yang tenggelam dalam 98% mitologi”.
Gunung Marapi, dengan kemajuan peradaban Minangkabau, menjadi gunung awal peradaban Minangkabau. Gunung ini tidak hanya memiliki makna sejarah tetapi juga memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, seperti sebagai sumber inspirasi dalam seni dan budaya, serta sebagai simbol kekuatan dan keteguhan.
Namun, sejarah Gunung Marapi dan Minangkabau tidak hanya terbatas pada aspek-aspek tersebut. Gunung ini juga memiliki sejarah yang panjang dan berwarna-warni, termasuk peristiwa-peristiwa penting seperti gempa bumi dan aktivitas vulkanik yang telah membentuk dan mempengaruhi peta geografis serta kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Dalam konteks sejarah dan adat Minangkabau, Gunung Marapi menjadi simbol penting yang mencerminkan identitas dan sejarah suku bangsa ini. Meski ada tantangan dalam menelusuri dan memahami sejarah Minangkabau, Gunung Marapi tetap menjadi bagian integral dari sejarah dan adat Minangkabau, menjadi simbol kekuatan dan keteguhan, serta menjadi sumber inspirasi dalam seni dan budaya.
Yang dimaksud dengan “simbol penting” dalam sejarah dan adat Minangkabau
Dalam konteks sejarah dan adat Minangkabau, “simbol penting” merujuk pada elemen-elemen yang memiliki makna khusus dan mempengaruhi identitas, nilai-nilai, dan perilaku masyarakat Minangkabau. Simbol-simbol ini tidak hanya berfungsi sebagai representasi visual atau konsep abstrak, tetapi juga memiliki peran praktis dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam ritual, peradaban, dan pengambilan keputusan dalam masyarakat.
Misalnya, Gunung Marapi, yang merupakan simbol penting dalam sejarah dan adat Minangkabau, tidak hanya dikenal sebagai gunung berapi yang aktif, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dalam seni dan budaya, serta sebagai simbol kekuatan dan keteguhan. Gunung ini menjadi bagian integral dari sejarah dan adat Minangkabau, mencerminkan identitas dan sejarah suku bangsa ini.
Adat Minangkabau sendiri, sebagai peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam kehidupan sosial masyarakat Minangkabau, juga menjadi simbol penting. Adat ini mencakup berbagai ketetapan dan sistem yang membentuk struktur sosial, ekonomi, dan politik masyarakat Minangkabau. Misalnya, sistem adat yang menganut pola matrilineal dan sistem kepemimpinan yang berlandaskan pada ketetapan adat, seperti “Tali Tigo Sapilin” dan “Tungku Tigo Sajarangan”, menjadi simbol penting yang mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mengatur kehidupan masyarakat Minangkabau.
Selain itu, simbol-simbol lain seperti “Ulayat Adat Milik Bersama” dan “Penurunan Ulayat Adat Pada Perempuan Garis Ibu” juga menjadi simbol penting dalam adat Minangkabau, mencerminkan prinsip-prinsip kepemilikan dan pewarisan yang unik dalam masyarakat Minangkabau.
Secara keseluruhan, simbol-simbol penting dalam sejarah dan adat Minangkabau tidak hanya berfungsi sebagai representasi atau simbol, tetapi juga memiliki peran praktis dalam membentuk dan mempengaruhi kehidupan masyarakat Minangkabau. Mereka mencerminkan nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan identitas yang membedakan masyarakat Minangkabau dari masyarakat lain.
Peran simbol penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau:
Simbol-simbol penting memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai representasi visual atau konsep abstrak, tetapi juga memiliki peran praktis yang mendalam dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam ritual, peradaban, dan pengambilan keputusan. Berikut adalah beberapa cara di mana simbol-simbol penting mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau:
1. Ritual dan Keagamaan:
Simbol-simbol seperti Gunung Marapi dan banyak objek-objek sakral lainnya memiliki peran penting dalam ritual dan keagamaan Minangkabau. Misalnya, Gunung Marapi sering dihormati dan dianggap sebagai tempat yang sakral, di mana masyarakat Minangkabau melakukan berbagai ritual dan upacara keagamaan.
2. Pendidikan dan Adat: Adat Minangkabau, yang mencakup berbagai ketetapan dan sistem yang membentuk struktur sosial, ekonomi, dan politik masyarakat, juga menjadi simbol penting. Sistem adat yang menganut pola matrilineal dan sistem kepemimpinan yang berlandaskan pada ketetapan adat, seperti “Tali Tigo Sapilin” dan “Tungku Tigo Sajarangan”, menjadi simbol penting yang mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mengatur kehidupan masyarakat Minangkabau.
3. Kepemilikan dan Pewarisan: Simbol-simbol seperti “Ulayat Adat Milik
Bersama” dan “Penurunan Ulayat Adat Pada Perempuan Garis Ibu” juga menjadi simbol penting dalam adat Minangkabau, mencerminkan prinsip-prinsip kepemilikan dan pewarisan yang unik dalam masyarakat Minangkabau. Mereka mempengaruhi cara masyarakat Minangkabau memahami dan mengelola kepemilikan dan pewarisan, serta cara mereka menghormati dan mempertahankan nilai-nilai keluarga dan komunitas.
4. Identitas dan Pengidentifikasian:
Simbol-simbol penting juga berfungsi sebagai alat untuk membentuk dan mempertahankan identitas masyarakat Minangkabau. Misalnya, Gunung Marapi tidak hanya dikenal sebagai gunung berapi yang aktif, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dalam seni dan budaya, serta sebagai simbol kekuatan dan keteguhan. Simbol-simbol ini mencerminkan identitas dan sejarah suku bangsa Minangkabau, dan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Secara keseluruhan, simbol-simbol penting dalam sejarah dan adat Minangkabau memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai representasi atau simbol, tetapi juga memiliki peran praktis dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam ritual, peradaban, dan pengambilan keputusan.
Penulis saat ini berdomisili di Cupak Tangah,Padang. Mahasiswi angkatan 2022 Jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. (SR)