SUMBAWA BESAR, samawarea.com (8 September 2022)–Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa, memberikan pendidikan politik kepada masyarakat di Desa Jurumapin, Kecamatan Buer. Salah satunya dengan menggelar sosialisasi di Kantor Desa setempat.
Kegiatan bertema “Pendidikan Politik Dalam Rangka Penguatan Partisipasi Politik pada Pemilu Serentak Tahun 2024” ini dihadiri Ketua KPU Sumbawa, M. Wildan, M.Pd, Anggota KPU M. Ali S.IP, Dosen Ilmu Pemerintahan UM Mataram Inka Nusamuda Pratama M.IP, Kades Jurumapin Ahmad, Ketua BPD M. Saleh Mahidin, Ketua Karang Taruna Tahzinul Murad, S.Pd, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan tokoh masyarakat.
Sosialisasi ini dihajatkan untuk memberikan pemahaman tingkat lanjut kepada masyarakat agar lebih sadar akan hak, kewajiban dan rasa tanggung jawab dalam pembangunan politik yang ideal. Selain itu meningkatkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya Pemilu bagi kebermanfaatan bangsa dan negara, sehingga keterlibatan masyarakat pada Pemilu mendatang, meningkat.
Ketua KPU Sumbawa M. Wildan, M.Pd menyampaikan, kegiatan tersebut atas inisiasi mahasiswa KKN UMMAT. Karena itu Ia mengapresiasinya, mengingat kegiatan dimaksud sangat membantu tugas KPU selaku penyelenggara pemilu dalam upaya memberikan pemahaman dan wawasan politik kepada masyarakat agar tingkat partisipasi pada Pemilu 2024 mendatang kian meningkat.
“Pada saat Pemilu berlangsung, setiap individu manusia memiliki hak yang sama atas suara tanpa ada perbedaan status sosial apapun baik profesor, doktor maupun dosen sekalipun. Pada hari pemungutan suara setiap pemilih terhitung 1 suara,” kata Wildan.
Pemilu 2024 ungkap Wildan, akan berlangsung demokratis dan berkualitas ketika didukung modernisasi partai politik, integritas penyelenggara, dan partisipasi masyarakat tinggi serta pengawas Pemilu yang berintegritas, sehingga dapat tercapai tanpa adanya politik identitas, polarisasi, politik uang dan pemberitaan hoax.
Sementara Anggota KPU Sumbawa, M. Ali, S.IP mengakui bahwa tingkat partisipasi masyarakat Desa Jurumapin pada Pemilu 2019 lalu masih 76%. Artinya, dari 1.992 DPT di Desa Jurumapin, terdapat sekitar 400 orang yang masih kurang kesadaran akan Pemilu.
Padahal hanya 5 detik dan paling lama 5 menit waktu yang dibutuhkan untuk pencoblosan. Namun, dengan waktu sesingkat itu suara dapat berpengaruh untuk waktu 5 tahun kedepan. Ia berharap partisipasi masyarakat Jurumapin untuk memberikan hak suaranya pada Pemilu 2024 mendatang lebih meningkat dari Tahun 2019. (SR)