Sumbawa Besar, SR (20/07/2015)
Perkelahian antar kelompok dari Desa Tatede dan Desa Pungkit di wilayah Kecamatan Lopok saat ini dalam mediasi. Sejumlah tokoh dari desa tersebut tengah menggelar pertemuan. Upaya ini dilakukan agar persoalan antar kelompok tersebut tidak meluas yang berdampak pada inkondusifitas daerah. “Sudah ada pertemuan dan akan diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Kapolres Sumbawa, AKBP Karsiman SIK MM saat ditemui SAMAWAREA, Senin (20/7).
Sebelumnya kata Kapolres, ada beberapa orang yang meminta perlindungan karena dihadang sekelompok orang dalam perjalanan pulang sebagai dampak dari perkelahian antar kelompok di wilayah Dusun Kanar Kecamatan Badas. Mereka sudah dipulangkan dalam pengawalan aparat kepolisian belum lama.
Informasi yang diserap SAMAWAREA, kasus pertikaian antar kelompok ini dipicu persoalan lama antar individu dari desa bertetangga ini. Pertikaian ini berlanjut saat mereka bertemu di Kota Sumbawa saat berkunjung ke sebuah tempat rekreasi pada hari kedua Lebaran Idul Fitri, Sabtu (18/7) kemarin. Ketika Septian Kurniawan (18) bersama Hermansyah (18) serta beberapa rekannya dalam perjalanan pulang dari Kanar menuju Lopok, mereka dihadang Yopi Cs—warga Desa Pungkit. Penghadangan ini dilakukan tepat di tikungan Dusun Kanar, Kecamatan Badas. Tanpa pikir panjang, Yopi Cs menyerang Septian Cs menggunakan senjata tajam. Septian berhasil menghindar dari tusukan pisau, namun tak bisa mengelak dari hantaman bogem para pelaku. Sial bagi Hermansyah, pundak kirinya terkena sabetan parang. Akibat kejadian itu Septian mengalami luka robek di bagian pipi kanan, demikian Hermansyah juga menderita luka robek di bagian pundak. Kasus penyerangan ini sudah dilaporkan ke Polres Sumbawa. (Jen/SR)