SUMBAWA BESAR, samawarea.com (14 April 2025) – Dinamika menjelang mutasi perdana pemerintahan Jarot-Ansori, menarik untuk dikomentari. Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa, Muhammad Takdir SE., M.M.inov, memberikan pendapatnya terkait calon Direktur RSUD Sumbawa.
Kepada samawarea.com, Senin (14/4/25), Pimpinan Komisi yang menangani masalah kesehatan ini menekankan bahwa pemilihan Dirut RSUD bukan hanya sekadar rotasi jabatan, melainkan harus berdasarkan kriteria yang jelas dan pemahaman mendalam terhadap persoalan yang ada di rumah sakit daerah tersebut.
“RSUD Sumbawa adalah institusi yang memiliki peran vital dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan tantangan yang begitu besar, terutama dalam hal antrian pasien, pelayanan BPJS, serta masalah administratif lainnya, kita membutuhkan sosok pemimpin yang mampu memberikan solusi konkret dan berani berinovasi,” ujar Takdir.
Menurut Takdir, dari sejumlah nama yang muncul sebagai kandidat, baik dr. Mega Harta yang saat ini menjabat, dr. Nieta Ariyani yang memiliki pengalaman sebelumnya, maupun dr. Putu, dr. Nafitri, dan dr. Abadi, semuanya memiliki potensi. Namun, yang terpenting adalah kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan besar dan menciptakan perubahan positif.
“Mereka yang terpilih nanti harus benar-benar siap dengan berbagai tantangan besar. Salah satunya adalah persoalan dana yang masih menjadi beban berat bagi rumah sakit. Selain itu, harus ada gebrakan dalam mengatasi masalah klasik seperti antrian pasien yang sudah membludak, serta memaksimalkan sistem pendaftaran online yang belum terimplementasi optimal,” tegasnya.
Politisi PKS ini juga menyoroti soal pelayanan BPJS yang semakin ketat dan berpotensi membuat banyak pasien merasa kecewa. Ia berharap Dirut yang terpilih nantinya mampu berkomunikasi dengan pemerintah pusat agar ada penyesuaian dalam kebijakan terkait BPJS, terutama untuk memberikan pelayanan yang lebih manusiawi dan tidak membatasi hak-hak pasien.
“Sebagai wakil rakyat, kami dari Komisi IV akan terus mendorong agar pengelolaan RSUD Sumbawa lebih baik. Kami juga berharap proses mutasi jabatan ini dapat menghasilkan pemimpin yang tidak hanya menjaga kelangsungan pelayanan, tetapi juga berani melakukan inovasi untuk mengatasi permasalahan yang ada sehingga dapat memberikan arah baru bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di daerah,” pungkasnya. (SR)