Sumbawa Besar, SR (17/07/2015)
Zakaria (48) pulang dengan wajah babak belur. Warga Desa Olat Rawa, Kecamatan Moyo Hilir ini menderita luka parah di bagian wajah dan kepala setelah dikeroyok sekelompok orang saat dalam perjalanan pulang melintas di salah satu desa tetangga, kecamatan setempat, Jumat (17/7) dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Kondisi ini membuat keluarga di rumah yang siap menyambut kehadirannya dengan sukacita setelah bertolak dari Mataram, berubah menjadi kesedihan dan kemarahan. Karena kondisi Zakaria yang memprihatinkan, keluarga terpaksa meminta bantuan mantra kesehatan di desanya untuk memberikan pertolongan medis. Kasus pengeroyokan inipun telah ditangani aparat kepolisian setelah korban melaporkannya secara resmi ke Polres Sumbawa, tadi malam. Dengan mata yang masih membiru dan kepala yang diikat menggunakan sapu tangan, korban yang ditemani sejumlah keluarga besarnya dari Olat Rawa, Pengenyar dan desa lainnya, memberikan keterangan untuk dibuatkan berita acara pemeriksaan. Namun sebelumnya polisi melakukan visum et repertum (VER) terhadap cedera yang dialami korban yang hasilnya akan dijadikan salah satu alat bukti dalam mendukung proses hukum kasus tersebut.

Ditemui SAMAWAREA saat melaporkan kasusnya, Zakaria menuturkan kejadian yang menimpanya. Berawal ketika dia dalam perjalanan pulang dari Mataram menggunakan sepeda motor berharap segera berkumpul dengan keluarga untuk melaksanakan Idul Fitri di rumahnya. Ketika memasuki wilayah Kecamatan Moyo Hilir, korban melintas di sebuah desa tetangga. Jalan itu satu-satunya akses untuk menuju Desa Olat Rawa. Namun di tengah jalan puluhan orang tengah berpesta sambil live music. Pesta yang dilakukannya menutupi badan jalan membuat korban sedikit kesulitan untuk melintas. Korban pun meminta permisi agar diberikan jalan. Tanpa diduga dari arah belakang hantaman keras diduga menggunakan botol miras mendarat di bagian kepalanya. Meski menggunakan helm namun hantaman itu membuatnya sempoyongan. Belum hilang rasa sakit, pukulan bertubi-tubi mendarat di bagian wajahnya. Korban yang masih berada di atas sepeda motor berusaha menangkis dan menghalau. Tapi upaya ini tidak membuahkan hasil karena lebih dari 10 orang datang mengeroyoknya. “Saya sampai terjatuh dan diinjak-injak mereka,” aku Zakaria. Beruntung ada salah seorang warga setempat yang mengenalinya berusaha menyelamatkannya. “Badan saya terasa remuk, penglihatan kabur dan kepala sakit, membuat saya hilang kesadaran,” sambungnya.
Ia mengaku mengenali wajah beberapa di antara para pelaku. Dan dia sebenarnya tidak ingin melaporkan masalah ini kepada pihak kepolisian karena setelah kondisinya stabil akan berusaha mencari pelaku yang dikenalinya untuk melakukan pembalasan. Terlebih lagi keluarga besarnya sudah mengetahui peristiwa ini. Namun karena masukan dan saran putranya serta pertimbangan keamanan wilayah, ia menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada pihak kepolisian. “Kami harap kasus ini dapat ditangani secara professional,” pintanya.
Sementara itu Kapolres Sumbawa yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim, IPTU Tri Prasetiyo, mengakui adanya laporan kasus tersebut. Untuk tahap awal korban telah dimintai keterangannya dan dilakukan visum. Guna tindaklanjut kasus ini dan memudahkan penanganan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polsek Moyo Hilir sebagai locus delicti dari kasus tersebut. (Jen/SR)