Sumbawa Besar, SR (17/07/2015)
Punggung bagian belakang Alfian Syahputra terpaksa dibedah. Upaya ini dilakukan tim medis Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sumbawa ini untuk mengeluarkan anak panah besi yang tertancap di punggung pelajar yang tinggal di Kampung Mande, Kelurahan Bugis, Kecamatan Sumbawa ini. Hingga kini Alfian masih dirawat untuk mencegah timbulnya infeksi pada luka tembus yang dideritanya.
Informasi yang dihimpun SAMAWAREA, anak panah itu tertancap saat korban melintas di samping Taman Mande, dekat Jembatan Brang Biji, Jumat (17/7) dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Tidak diketahui siapa yang melepas anak panah besi tersebut. Korban yang mengendarai sepeda motor dari Kampung Mande menuju simpang Jembatan Brang Biji hanya merasakan ada yang melesat tajam tembus di punggungnya disertai rasa sakit. Korban langsung meluncur ke IGD RSUD Sumbawa yang berjarak sekitar 100 meter. Setelah ditangani tim medis barulah diketahui ternyata benda yang menancap itu adalah anak panah yang terbuat dari besi. Malam itu juga orang tua korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Sumbawa. Hal ini dibenarkan Kasat Reskrim setempat, IPTU Tri Prasetiyo yang dikonfirmasi tadi malam. Dalam mengungkap kasus ini, anggotanya tengah melakukan penyelidikan. Sejauh ini pihaknya masih kesulitan mengungkap identitas pelaku mengingat kejadiannya tengah malam dan tidak ada saksi yang melihat. Namun demikian pihaknya akan tetap berusaha karena pelaku misterius itu cukup meresahkan.
Sebelumnya ungkap IPTU Tri—sapaan akrab perwira ramah ini, telah diamankan tiga orang terkait UU Darurat setelah ditemukan memiliki ketapel beserta 10 busur anak panah yang terbuat dari besi. Ketiganya ditangkap pasca perkelahian antar kelompok di Taman Mangga, samping kantor Bupati Sumbawa belum lama ini. (Jen/SR)
CAPTION: Ilustrasi memanah