Sumbawa Besar, SR (14/06)
Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Sumbawa terus memberikan perhatiannya bagi kepentingan para nelayan. Kali ini membangun sejumlah POM BBM khusus nelayan yang selama ini masih terkendala untuk mendapatkan bahan bakar minyak bagi operasional dalam mencari ikan di laut.
Kepala Dislutkan Sumbawa, Ir Junaidi M.Si, kemarin, mengakui program pembangunan SPDN Stasiun Paket Dealer Nelayan (SPDN) atau enteng disebut POM BBM akan segera direalisasikan.
Program ini berkaitan dengan adanya berbagai permasalahan yang dihadapi nelayan terutama dalam mendorong peningkatan kapasitas dan budidaya perikanan.
Di samping kendala lain seperti listrik dan air bersih, kebutuhan yang paling dominan adalah BBM untuk operasional mesin kapal, mesin produksi, mesin pengelolah ikan dan mesin-mesin lainnya. Karenanya untuk mengatasi kebutuhan BBM ini, kata Haji Jun—akrab pejabat ramah ini disapa, pemerintah daerah bekerjasama dengan pemerintah pusat membantu membangun POM BBM untuk nelayan.
Untuk diketahui ungkap Junaidi, sampai saat ini di Kabupaten Sumbawa baru satu POM BBM nelayan yang berada di Teluk Santong Kecamatan Plampang. Namun volumenya masih terbatas yakni hanya 15 ribu liter per bulan. Menurut rencana POM BBM Nelayan ini akan dibangun di 4 lokasi, yaitu Teluk Santong di wilayah timur, Pantai Goa untuk Sumbawa bagian tengah dan sekitarnya, kawasan pengembangan perikanan wilayah barat berlokasi di Labuan Mapin Alas, sedangkan di wilayah selatan dibangun di Kecamatan Lunyuk. Untuk saat ini yang sudah terbangun hanya di Teluk Santong, yang sedang dalam proses pembangunan di Pantai Goa menggunakan dana APBD, sedangkan di Kecamatan Lunyuk, Labuhan Mapin termasuk penambahan di wilayah timur di Labuhan Jambu, dan penambahan di Utan, sudah diusulkan di Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Usulan kami ini sudah mendapat persetujuan, tim dari kementerian sudah selesai melakukan survei melihat kelayakan lokasi,” jelasnya.
Junaidi berharap dengan keberadaan SPDN ini akan membantu para nelayan di Kabupaten Sumbawa untuk kemudahan mendapatkan BBM.
Untuk diketahui, sebelum terbangun fasilitas baru ini (POM BBM Nelayan), sesuai aturan baru tentang pengalolaan BBM bersubsidi, untuk efektif dan tepat sasaran penyaluran BBM terutama nelayan, rekomendasinya dikeluarkan Dislutkan, petani rekomendasinya di Dinas Pertanian, usaha kecil di Diskoperindag, dan kepentingan strategis atau daerah terpencil rekomendasinya dikeluarkan oleh camat. “Ini sudah berjalan, karena kebutuhan nelayan yang cukup banyak, sehingga rekomendasi yang dikeluarkan oleh Dislutkan tidak dapat dipenuhi oleh SPBU yang ada, sekitar 30 sampai 40 persen saja yang diakomodir, artinya kebutuhan nelayan untuk BBM itu sangat besar,” bebernya.
Ke depan dalam menyalurkan kebutuhan dan kuota BBM kepada nelayan akan dilakukan pendataan ulang, sehingga dari data yang valid ini alokasi bagi para nelayan tepat sasaran. (*)