Sumbawa Besar, SR (14/06)
Sedikitnya 5 orang pengunjuk rasa mendapat perawatan medis. Mereka terluka parah setelah dibubarkan secara paksa oleh ratusan aparat kepolisian yang dilengkapi tameng, tongkat dan pentungan dalam aksi demo di depan Mapolres Sumbawa, Jumat (13/6) pagi.
Awalnya aksi ratusan massa yang menamakan diri Aliansi Rakyat Anti Pemilu Curang (ARANG) berjalan tertib dan damai. Mereka melakukan konvoi mendatangi sejumlah tempat-tempat vital seperti Pertamina, KPU, kantor Bupati dan DPRD Sumbawa. Dalam orasinya massa menuntut agar Pemilu diulang karena tidak berlangsung secara jujur, dan banyak kecurangan yang terjadi. Massa meminta agar tuntutannya direalisasikan dan meminta pejabat terkait dapat menemui mereka. Karena yang hendak ditemui tidak berada di tempat, massa berusaha menembus blockade pasukan Dalmas yang telah siap membentengi area. Upaya negosiasipun dilakukan, namun massa tetap memaksa masuk, sehingga terjadi saling dorong. Situasi semakin tak terkendali, sebab massa sudah mulai melempar benda-benda keras ke arah aparat. Jumlah aparat pun ditambah dan diback-up pasukan dari Kompi Brimob. Namun massa tak juga beranjak dan semakin brutal dengan merusak sejumlah fasilitas umum yang berada di sekitar lokasi aksi. Untuk membubarkan massa, polisi mengerahkan mobil water canon. Upaya ini cukup berhasil membuat massa terpecah, dan sebagian lari kalang kabut. Polisi semakin represif sehingga 5 pengunjuk rasa terkapar terkena pentungan aparat dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Sementara beberapa pentolan yang diduga sebagai provokator diamankan.
Peristiwa tersebut bukan sungguhan, melainkan kegiatan Simulasi Pengamanan Pemilu Presiden yang digelar jajaran Polres Sumbawa. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman dan depan Mapolres Sumbawa ini melibatkan TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Satuan Pemadam Kebakaran dan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa. Sementara massa aksi diperankan dari unsure polisi dan brimob. Dalam kegiatan ini, disimulasikan terjadi aksi unjukrasa oleh sejumlah massa yang merasa tidak puas dengan hasil pemilu presiden. Massa ini kemudian melakukan aksi demo menuju sejumlah obyek penting di Kota Sumbawa.
Simulasi yang dipimpin Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Sumbawa, Komisaris Polisi (Kompol) M Hutagalung ini sudah berlangsung selama dua hari. Hal ini dilakukan untuk memantapkan persiapan aparat di Kabupaten Sumbawa dalam menjaga kondusifitas daerah bagi kelancaran pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mendatang. (*)