Kunjungi Tiga Kecamatan, Pjs Bupati Lihat Perkembangan UMKM Binaan Amman Mineral

oleh -358 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (31 Oktober 2024) – Sebanyak 105 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersebar di 7 kecamatan wilayah Kabupaten Sumbawa yang dibina PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) melalui Program Bale Berdaya ini semakin berkembang.

Produk usahanya yang semula biasa-biasa saja dan hanya dipasarkan di lingkungan sekitarnya, kini terlihat semakin menarik mulai dari merk, kemasan, hingga pangsa pasarnya sudah tersebar luas di luar daerah.

Untuk melihat perkembangan usaha dari UMKM ini, Pjs Bupati Sumbawa, Dr. Najamuddin Amy S.Sos., MM, bersama rombongan melakukan kunjungannya, Rabu (30/10/24). Ikut mendampingi dari PT Amman adalah Dimas Purnama selaku Manager Community Development, Tim Social Impact, Karyawansyah (Supt. Planning & Evaluation Social Impact) dan Lalu Nofa Setiawan  (Sr. Spec. Economic Empowerment SI External Relation),  serta Tim External Relation, M. Z. Ervan (Government Relation) dan Mala Syarifuddin (Ext.Rel/Security and Comrel).

Saat mengunjungi pelaku UMKM di Kecamatan Lunyuk, Lenangguar, dan Kecamatan Moyo Hulu, Pjs Bupati yang akrab disapa Doktor Najam, mengatakan selain melihat secara langsung potensi dan perkembangan UMKM di wilayah tersebut, juga mendorong masyarakat untuk mempersiapkan diri menyambut dampak ekonomi dari beroperasinya tambang Elang Dodo pada 2030 mendatang.

Ia mengaku kagum terhadap para pelaku UMKM tersebut yang ternyata didominasi para pemuda termasuk perempuan yang memiliki semangat luar biasa.

Baca Juga  Kisruh Perumahan "Hayatu Saida" Kian Panjang, Subkon Siapkan Tiga Langkah Hukum

Doktor Najam pun menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan terutama dari AMNT agar UMKM lokal mampu berkembang, mengoptimalkan sumber daya yang ada dan meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas kemasan sehingga semakin kompetitif di pasaran.

“Kita tidak hanya melihat kondisi saat ini, tetapi juga mempersiapkan 5-10 tahun ke depan. Ketika tambang Dodo beroperasi, akan banyak orang yang datang. UMKM harus siap menyambut peluang tersebut, mulai dari produk hingga kemasan yang lebih menarik dan beragam,” ungkapnya.

Intinya sambung Pjs Bupati, kesiapan pemerintah kecamatan dan pemuda setempat dalam menyambut peluang ekonomi yang akan datang. “Masa depan Kecamatan Lunyuk dan wilayah lainnya berada di tangan pemuda, karenanya harus persiapkan diri dari sekarang,” tandasnya.

Untuk itu Ia mengapresiasi inisiatif program pelatihan yang diselenggarakan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) melalui Bale Berdaya bekerjasama dengan KUMPUL dalam membina UMKM terutama yang berada di wilayah sekitar tambang.

Sementara itu Manager Community Development AMNT, Dimas Purnama menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap 105 UMKM di tujuh kecamatan, yaitu Lunyuk, Ropang, Lantung, Orong Telu, Moyo Hulu, Lenangguar, dan Kecamatan Sumbawa khususnya Kota Sumbawa Besar.

Melalui pembinaan tersebut, para pelaku UMKM dibekali pengetahuan penting tentang kewirausahaan guna mendukung perkembangan dan meningkatkan daya saing mereka. Mencakup pelatihan pengolahan produk, pengemasan hingga pemasaran. Selain itu sambung Dimas, pihaknya juga membantu UMKM ini memperoleh izin usaha (NIB), sertifikasi halal, dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Baca Juga  Pimpin Rakor, Bupati: Sumbawa Belum di Level Darurat Corona

Dimas menambahkan, dalam pembinaan ini, pihaknya merekrut 40 fasilitator untuk melakukan pendampingan para pelaku UMKM. Setelah menjalani enam bulan pelatihan, UMKM di Lunyuk dan kecamatan lainnya ini menunjukkan perkembangan signifikan, terutama dalam aspek kemasan dan pemasaran produk.

Beberapa produk yang telah berhasil ditingkatkan antara lain keripik pisang dengan varian rasa, cake dan bakery, minuman dan produk madu dengan berbagai turunan, hingga olahan ikan yang kini menjadi abon.

Nuraeny, pemilik usaha kopi rempah yang diberi nama KOCIMAR dari Kecamatan Moyo Hulu, menilai intervensi Amman Mineral dalam pembinaan UMKM sangat positif.

Ia merasakan manfaat dari pelatihan yang diikutinya ini. Sebelum mengikuti pelatihan, ia belum mengetahui cara menghitung laba rugi produk, namun kini ia paham dan semakin termotivasi untuk menggali lebih banyak ilmu tentang bisnis.

Demikian dengan Asmawati yang semakin termotivasi untuk mengembangkan bisnisnya, dimulai dengan menetapkan produk andalan dari usaha yang sedang ia jalani. (SR)

rokok NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *