Wabup Novi Dorong Mahasiswa STAIS Ciptakan SDM Unggul dan Berdaya Saing

oleh -75 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (10 September 2024) – Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd., menegaskan mahasiswa tidak hanya harus unggul dalam akademik, tetapi juga mengembangkan soft skills dan jiwa kepemimpinan.

Menurutnya, mahasiswa adalah kunci untuk menciptakan sumber daya manusia berdaya saing tinggi yang dibutuhkan Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Kedisiplinan, kejujuran serta berbakti dan menghormati kedua orang tua adalah menjadi kunci mencapai kesuksesan,” kata Wabup saat membuka Pesona Ta’aruf Sekolah Tinggi Agama Islam Sumbawa, di Halaman STAI Sumbawa, Selasa, 10 September 2024.

Lebih jauh dijelaskan Wabup yang akrab disapa Hj Novi terkait beberapa cara mahasiswa dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing tinggi.

Baca Juga  Tagih Janji, Ratusan Korban Banjir Demo Bupati Sumbawa

Yaitu pendidikan dan keterampilan. Melalui pendidikan tinggi dan pelatihan, mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Kurikulum yang relevan dan berfokus pada keterampilan praktis meningkatkan daya saing mereka.

Kemudian inovasi dan kreativitas. Mahasiswa sering kali membawa ide-ide baru dan cara berpikir kreatif yang dapat mendorong inovasi dalam berbagai bidang. Ini membantu menciptakan solusi baru dan meningkatkan efisiensi dalam industri.

Berikutnya, pengalaman praktis. Melalui magang, kerja sama industri, dan proyek-proyek praktis, mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari di bangku kuliah ke dalam situasi dunia nyata, sehingga mempersiapkan mereka untuk tantangan profesional.

Selain itu kepemimpinan dan kewirausahaan. Aktivitas di luar kampus, seperti organisasi mahasiswa dan kegiatan kewirausahaan, membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kemampuan berbisnis, yang penting dalam menciptakan SDM yang kompetitif.

Baca Juga  Desa Sapugara Bree Dicanangkan Sebagai Desa Santri

Terakhir, networking dan kolaborasi. Mahasiswa membangun jaringan profesional yang dapat membantu mereka mendapatkan peluang kerja, berbagi pengetahuan, dan berkolaborasi dalam proyek-proyek penting.

“Dengan memanfaatkan semua aspek ini, mahasiswa dapat berkontribusi pada pengembangan SDM yang tidak hanya siap pakai tetapi juga mampu bersaing di tingkat global,” ujarnya. (SR)

rokok NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *