SUMBAWA BESAR, samawarea.com (10 September 2024) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa melalui UPT Museum Daerah menggelar Pameran Temporer. Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari ini, dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany S.Pd., M.Pd ditandai dengan pemukulan gong, Selasa (10/9/24) pagi. Hadir mendampingi Kadis Pangan, Sekretaris BKAD, Kabid Kebudayaan Dikbud Sumbawa, Ketua TP PKK Kecamatan Sumbawa dan para lurah.
Agenda utama dari pameran yang dirangkaikan dengan kegiatan Belajar Bersama tersebut adalah memperkenalkan kuliner khas lokal serta sosialisasi Makanan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).
Kepala Bidang Kebudayaan Dikbud Sumbawa, Fithriati SP., MT melaporkan bahwa pameran ini merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan berturut-turut menggunakan anggaran dari dana Alokasi Khusus Non Fisik untuk OP Museum dan Taman Budaya. Adapun kurator yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pameran temporer adalah Tim Penggerak PKK dari 8 kelurahan di Kacamatan Sumbawa.
“Sebenarnya kami berkeinginan melibatkan beberapa kecamatan yang berada di wilayah timur, tengah, barat, selatan, dan utara. Namun karena keterbatasan anggaran, hal itu belum bisa dilakukan sehingga yang diikutkan hanya perwakilan kelurahan di Kecamatan Sumbawa,” akunya.
Untuk memperkaya wawasan para pengunjung, pihaknya menghadirkan enam narasumber. Yaitu Kepala Dinas Pangan menyampaikan tentang keanekaragaman pangan B2SA dengan mengedepankan kearifan local. Kemudian Dinas Kesehatan tentang manfaat kandungan gizi dari makanan khas Sumbawa. Ketua TP PKK Kecamatan Sumbawa akan mengulas materi tentang peranan TP PKK dalam melestarikan kuliner khas Sumbawa.
Sedangkan dari Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia Kabupaten Sumbawa akan memberikan materi tentang peranan asosiasi pengusaha jasa boga dalam mempromosikan kuliner khas masakan Sumbawa pada daftar menu yang mereka sajikan.
Dari pameran yang berlangsung selama 4 hari ini, Kabid Fithriati berharap dapat menarik 2.500 pengunjung dari 46 sekolah, ditambah dengan 20 sekolah dasar (SD) di dalam kota yang diikutkan sebagai peserta pelatihan dengan materi seni kelingking dan lainnya. Sedangkan pengunjung Museum Daerah Sumbawa pada tahun 2024 ini, ditagetkan mencapai 10.000 orang. (SR)