SUMBAWA BESAR, samawarea.com (26/11/2020)
Persoalan air bersih masih menjadi persoalan serius di masyarakat. Banyak sumur yang sudah mulai mengering, distribusi air PDAM yang kurang lancar, dan mata air di Kabupaten Sumbawa sudha mulai berkurang. Masalah inilah yang mengemuka pada sesi kedua Debat Publik Paslon Pilkada Sumbawa yang berlangsung, Rabu (25/11) malam. Pada sesi tersebut, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot MP—Ir. H. Mokhlis M.Si (Jarot—Mokhlis) diminta untuk mengemukakan strateginya dalam memenuhi akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi di Sumbawa.
Dengan mantap, Haji Jarot—sapaan Calon Bupati dengan visi Sumbawa Maju ini mengatakan bahwa untuk menjamin layanan air bersih dan sanitasi di Kabupaten Sumbawa, Jarot—Mokhlis memiliki beberapa program prioritas. Ia mengakui ada beberapa desa yang tidak memiliki mata air. Jarot—Mokhlis akan mengupayakan untuk membuat program sumur dalam, sedangkan bagi desa yang memiliki sumber mata air akan melakukan pengadaan air bersih melalui sistem gravitasi. Dan bagi masyarakat yang memiliki sumber air sungai yang belum tersaring akan dilakukan proses pembuatan instalasi pengolahan air.
Ada beberapa tempat yang disambangi Jarot Mokhlis, ada memiliki air tapi keruh termasuk di Utan Rhee itu perlu dibuatkan instalasi pengolahan air. Demikian di daerah pesisir juga tidak memiliki sumber mata air namun mereka memiliki potensi sumber air tanah. Jika Jarot Mokhlis terpilih, akan melakukan melalui proses perpipaan. Di Kota Sumbawa, lanjut Haji Jarot, meski memiliki sumber mata air yang besar tetapi instalasinya belum terpenuhi dengan baik. Karenanya Jarot Mokhlis akan mempercepat pembangunan sumber jaringan air Baku dari Ai Ngelar sebagai penopang untuk memenuhi kebutuhan Sumbawa Kota dan daerah-daerah sekitarnya.
Terkait dengan sanitasi, Haji Mokhlis—akrab Calon Wakil Bupati menyatakan Jarot—Mokhlis akan mendukung dan menyukseskan program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Caranya antara lain, memastikan penyediaan MCK bagi setiap rumah penduduk terpenuhi total. (SR)
