Berteduh di Bawah Pohon Asam, Satu Keluarga Tersambar Petir  

oleh -275 Dilihat

LOMBOK TIMUR, SR (28/12/2019)

Empat orang warga Orong Bukal Desa Sepapan Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur menjadi korban sambaran petir saat sedang berteduh di sebuah pohon Asam yang berlokasi di Bagek Jongkor Dusun Jelok Buso Desa Pemongkong Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Jumat, 27 Desember 2019. Mereka adalah Nur Ihsan (17), Sinarep (32), Harjan (25), dan Yusron (16). Tiga dari empat korban langsung dibawa ke Puskesmas Jerowaru untuk mendapat pertolongan medis. Sedangkan Nur Ihsan, masih berada di lokasi kejadian, karena keluarga menolak untuk dibawa ke puskesmas dengan alasan, menunggu keajaiban. Keluarga berharap korban masih hidup.

Sebelum kejadian, sekitar pukul 15.20 Wita, korban bermaksud pulang dari ladang setelah mengambil kayu bakar untuk acara syukuran (begawe) dengan menggunakan mobil carry pickup. Dalam perjalanan pulang, hujan disertai petir mengguyur wilayah itu. Keempat korban saat itu duduk di atas kayu kering yang berada di bak mobil pickup tersebut. Sebelum mobil berangkat dan berada di bawah pohon, keempat korban disambar petir dan mengenai paha dan wajah korban Nur Ihsan dan korban lainnya terpental jatuh hingga tidak sadarkan diri.

Baca Juga  BNNP Bakar Puluhan Kilo Narkotika dari Dua Tersangka

Kapolsek Jerowaru IPDA Abdul Rasyid mengatakan, korban merupakan satu keluarga yang sedang mencari kayu kering untuk acara syukuran keluarganya yang akan mengadakan resepsi pernikahan. “Begitu kami mendapat laporan, anggota langsung menuju lokasi kejadian untuk memastikan kondisi korban, setelah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Jerowaru, korban langsung dibawa menggunakan mobil patroli untuk segera mendapat pertolongan, namun 1 orang korban kritis tidak dibawa karena tidak diizinkan keluarga, walaupun segala upaya sudah kami lakukan, termasuk berkordinasi dengan Camat Jerowaru dan Kepala Desa Sepapan,” ujar Rasyid.

Sementara orang tua korban, Rustan (52) meminta agar anaknya (Nur Ihsan) tidak dibawa kemana-mana saat petugas dari Puskesmas Jerowaru akan menjemput korban. “Kami mohon sampai malam ini, anak saya jangan dibawa dulu, kami akan tunggu sampai malam ini, karena kami berkeyakinan akan ada keajaiban Tuhan. Kami juga sudah sepakat bersama semua keluarga untuk menunggunya malam ini dan kami juga melarang orang untuk menyentuhnya,” tuturnya dengan penuh harap.

Baca Juga  Cari Rumput Dapat Bayi Perempuan

Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Jerowaru yang langsung turun ke lokasi kejadian mengatakan, secara ilmu medis diperkirakan korban sudah meninggal dunia akibat henti jantung karena sambaran petir. “Kami sudah bekerja sesuai dengan prosedur keilmuan, kami coba jelaskan kepada keluarganya secara medis, sudah kita bujuk untuk mendapat pertolongan ke Puskesmas namun keluarganya tetap bertahan untuk membiarkan korban tetap di posisi semula sejak peristiwa itu terjadi, kami juga berharap semoga ada keajaiban sehingga korban selamat,” ujarnya. (SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *