SUMBAWA BESAR, SR (3/11/2019)
Pentas Seni (Pensi) Event dan Bazaar SMA Kewirausahaan kembali digelar. Kegiatan tahunan SMA Negeri 2 Sumbawa yang dipusatkan di Taman Mangga Sumbawa Besar, Minggu (3/11), berlangsung meriah dan semarak. Pada kegiatan yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan SMA, Fauzan S.Ag., M.Pd, Kepala UPT Dikmen dan PK-PLK Kabupaten Sumbawa, Fahrizal S.Pd.,M.Pd, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumbawa, tokoh masyarakat, komite sekolah, guru dan para siswa ini, digelar beragam lomba. Dalam kategori pentas seni, ada Lomba Sakeco, Taruna Dadara dan Tari. Sedangkan dalam Bazaar Kewirausahaan menyajikan berbagai jenis produk karya siswa sekolah setempat. Sekitar 21 stand didirikan panitia di lokasi acara. Sajiannya mulai dari berbagai jenis makanan hingga minuman. Dominan produk dari olahan jagung. “Olahan lebih bernuansa jagung. Mengingat Kabupaten Sumbawa sebagai daerah penghasil jagung,” kata Kepala SMAN 2 Sumbawa, H Tahir dalam sambutannya.
Sebagai kepala sekolah, Haji Tahir—akrab Kepsek ini disapa, mengaku apresiatif atas terselenggarakannya program yang murni dari kreatifitas siswanya itu. Hal ini untuk mendukung siswa agar ke depan terus berkreatifitas dan berinovasi. Terlebih kurikulum 2013 lebih menitikberatkan pada kewirausahaan. “Ini kesempatan bagi anak berinovasi dan berpikir kreatif, menampilkan apa yang mereka perbuat. Kita (sekolah) harus memberikan ruang,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Haji Tahir menyampaikan terimakasih atas dukungan sumua pihak. Mulai dari pemerintah, para guru, wali murid, komite sekolah, sponsor dan siswa. Tanpa kerjasama yang baik antar semuanya, kegiatan ini akan sulit terealisasi.
Kabid Pembinaan SMA Dikbud Prov NTB, Fauzan S.Ag., M.Pd dalam sambutannya menghimbau agar siswa maupun guru untuk terus berkreatifitas. Salah satunya dengan menggelar kegiatan semacam ini. “Mari selalu berinovasi. Jangan terpaku kepada rutinitas tahunan saja,” tukasnya.
Menurutnya, inovasi harus dilakukan setiap saat. Adanya kegiatan semacam ini, siswa akan menjadi terlatih dalam menghasilkan produk. Kemudian memasarkan sendiri serta menikmati hasilnya. “Rutinitas setiap tahun tanpa inovasi, merugikan,” pungkasnya. (JEN/SR)
