Membangun Peradaban dari Membaca dan Menulis

oleh -215 Dilihat

MATARAM, SR (11/06/2017)

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengungkapkan membaca dan menulis merupakan tradisi penting untuk membangun peradaban. Banyak para ulama dan penulis-penulis hebat di dunia berhasil membangun peradaban lewat membaca dan menulis. Hal itu dikatakan Gubernur pada acara “Meet and Greet” bersama Habiburrahman El-Shirazy di Ballroom Islamic Center, Minggu (11/6). Acara tersebut digelar dalam rangkaian kegiatan Pesona Khazanah Ramadhan 1438 Hijriyah di Bumi Seribu Masjid Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Gubernur menjelaskan bahwa perintah untuk membaca dan menulis tersebut sudah tertera dan tergambar sangat jelas di dalam Al-Qur’an. Bahkan maknanya telah memberikan banyak inspirasi bagi umat manusia. “Al-Quran itu dua di antaranya bersinggungan langsung dengan proses intelektualitas kemanusiaan. Proses pembudayaan kita itu adalah menulis dan membaca. Dengan demikian, kita bisa melihat secara simbolik Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam kitab  suci-Nya,” ungkap gubernur di hadapan ratusan peserta yang hadir. “Inilah yang mendorong kita setinggi-tingginya untuk terus-menerus menulis dan membaca,” imbuhnya.

Baca Juga  Parade Lomba Drumband Meriahkan HUT PMI di Sumbawa

Jadi proses membaca dan menulis ini diinisiasi atau dimulai bukan oleh Rasul SAW sebagai rasul terakhir. Tetapi lebih dari itu yaitu dorongan perintah langsung dari Allah SWT sehingga tidak ada alasan bagi umat Islam itu malas menulis atau membaca.

Ia menjelaskan bahwa dalam upaya meningkatkan minat membaca dan menulis anak-anak NTB, maka Pemerintah Provinsi NTB telah memfasilitasi mereka untuk bisa mendapatkan wawasan yang luas melalui membaca. Di antaranya dengan menambah dan melengkapi sarana prasarana perpustakaan di seluruh NTB. “Kalau dulu perpustakaan hanya ada di ibukota provinsi atau kabupaten/kota saja, tetapi sekarang ini perpustakaan yang cukup bagus sudah dibangun di rumah-rumah ibadah di seluruh pelosok desa di NTB,” ujarnya.

Baca Juga  Hebat !! KSB Raih Opini WTP untuk Keempat Kali

Kebijakan lain yang diterapkannya untuk membangun budaya menulis di kalangan anak-anak muda adalah memberikan insentif dalam bentuk program-program khusus kepada para penulis putra daerah yang menulis segala hal tentang NTB.

Penulis ternama, Habiburrahman El-Shirazy memberi tips bagi putra-putri NTB yang ingin menggeluti dunia penulisan. Berdasarkan apa yang dialami penulis Novel Ayat-Ayat Cinta tersebut, kalau ingin menjadi penulis produktif, maka menulis harus dicintai dan dijadikan hobi, layaknya hobi-hobi lain, seperti pramuka dan traveling. Selain itu, penulis harus mempunyai target saat ingin melahirkan sebuah karya. Sehingga, dengan target tersebut, penulis dapat mengatur waktu dan menyesuaikan dengan agenda-agenda lain. “Penulis juga perlu melakukan riset sebelum menulis,” ungkapnya, seraya menyarankan untuk sering bergaul dan bertemu dengan penulis-penulis hebat merupakan salah satu kunci untuk menjadi penulis produktif. (NA/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *