Setelah IGD Megah, Kini Ruang Perawatan Mentereng

SUMBAWA BESAR, SR (21/01/2016)

Setelah membangun Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang megah, RSUD Sumbawa akan segera membangun Ruang Perawatan Klas III untuk anak yang tidak kalah menterengnya. Rencananya pembangunan ruang perawatan dengan mengambil lokasi IGD lama ini aklan dilaksanakan Tahun 2016. Hal ini menyusul adanya bantuan pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 6,6 Milyar. Awalnya rencana ini ditentang DPRD Sumbawa yang meminta agar pembangunan gedung perawatan ini dilakukan di bagian belakang atau di tempat semula. Setelah pihak RSUD mempresentasikan secara detail termasuk resiko dan pertimbangan lainnya, akhirnya DPRD dalam pertemuan belum lama ini menyetujuinya.

Direktur RSUD Sumbawa, dr Selvi yang ditemui SAMAWAREA di ruang kerjanya, Rabu (20/1) kemarin, pembangunan ruang perawatan ini dilakukan karena kondisi ruangan lama dinilai sudah tidak representative bagi anak-anak. Selain sempit juga dari sisi kesehatan kurang mendukung karena berdekatan dengan perawatan orang dewasa. Selain itu ruangan lama tingkat kebisingannya cukup tinggi, karena berada di dekat mesin limbah, genset generator dan mesin lainnya. Pertimbangan lain kenapa ruang perawatan anak berada di depan, karena ruang perawatan harus berdekatan dengan sarana penunjang. Ketika terjadi gagal napas atau hal lain yang sangat berisiko, dapat diambil tindakan segera karena berada di dekat IGD tanpa melakukan evakuasi pasien. Yang paling penting, pembangunan ruang perawatan anak yang representative untuk mewujudkan rencana strategis direktur terdahulu menjadi RSUD sebagai unggulan dan tumbuh kembang anak. Ini juga untuk menyambut tambahan dokter spesialis anak. “Sebelumnya Renstra itu belum bisa kita kembangkan karena RSUD hanya memiliki satu dokter spesialis anak, sekarang dengan fasilitas lengkap, bangunan representative dan terpenuhinya SDM, renstra itu kini menjadi nyata,” jelas dokter lajang ini.

Sesuai rencana desain bangunan ruang perawatan klas III ini berlantai dua yang lantai dasarnya dijadikan tempat parkir kendaraan karyawan setempat. Tempat tidur yang disiapkan 40 buah, dan terdapat ruang alat, penunggu dan lainnya yang  disesuaikan dengan sarana prasarana rumah sakit tipe C. Untuk bangunan lama, akan dirubah menjadi ruang kelas II untuk orang dewasa sehingga lebih luas dan representative. (JEN/SR)