Waspada !!! Investasi Bodong

oleh -193 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (28/10/2015)

Banyak perusahaan investasi menawarkan produk yang menggiurkan dengan keuntungan yang besar. Hal ini perlu diwaspadai karena tawaran itu belum tentu sesuai fakta dan cenderung menipu. Terkadang ketika uang sudah terkumpul, perusahaan investasi tersebut menghilang. Direktur Kebijakan dan Dukungan Penyidikan OJK merangkap Ketua Satgas Waspada Investasi, Luthfy Zain kepada SAMAWAREA belum lama ini, mengatakan, investasi bodong sekarang ini sudah banyak yang bergeser ke daerah dengan menawarkan imbalan yang baik dan fantastis. Untuk itu Ia meminta waspada

ketika menerima suatu tawaran investasi yang tipikalnya tidak sesuai dengan kondisi sekitar. Misalnya di Sumbawa terkenal dengan kuda. Kalau orang Sumbawa ditawari bisnis ternak kuda pasti sangat kritis, karena mereka mengetahui cara merawat kuda dengan baik. Tapi jika orang Sumbawa ditawari bisnis kebun sawit yang jangkanya panjang, mereka pasti tidak akan mengerti bagaimana prosesnya dan cara mengelola sawit. “Artinya, kita sulit untuk mengetahui sebetulnya bagaimana proses itu dikelola, dan menghasilkan sesuatu. Inilah peluang dari investasi bodong untuk beraksi,” kata Luthfy.

Baca Juga  BOK Diduga Diselewengkan, Petugas Puskesmas Lunyuk Ancam Mogok

OJK Hotel SeasideDitambahkan Ryan Filbert–Praktisi dan Inspirator Investasi Indonesia, untuk mengetahui tawaran investasi yang mengkhawatirkan adalah yang menjanjikan sesuatu tanpa ada risikonya. Pelaku kerap mempromosikan produk yang kelihatannya tidak ada risiko atau aman 1000 persen. Tawaran ini perlu diwaspadai, karena tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang tidak ada risikonya. Apalagi dalam bisnis, investasi ataupun bekerja. Ia ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa instrumen pasar modal dan intrumen di bawah OJK seperti perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non bank, itu adalah suatu instrumen yang sudah diawasi dan bisa memberikan potensi keuntungan yang menarik. Bukan berarti tanpa risiko. Seperti produk dari Bursa Efek Indonesia, masyarakat dapat berinvestasi saham dengan modal yang sangat kecil, yang bisa memberikan potensi 5 sampai 10 tahun kedepan. “Kalau kita investasi secara rutin, maka nilai keuntungannya bisa tujuh kali lipat,” kata Ryan yang sudah hampir 12 tahun berada di instrumen pasar modal.

Baca Juga  Perampokan di Plampang Sudah Ada yang Dicurigai

Bagaimana memilih investasi yang benar dan untung ? Ryan memberikan pembanding yaitu perusahaan telekomunikasi dan perusahaan mie (Indofood). Misalnya perusahaan HP Nokia. Nokia sudah hilang berganti dengan blackberry bahkan kini Samsung dan ada lagi yang baru. Artinya, perusahaan telekomuniksi sudah beberapa kali ganti, tapi Indofood masih saja menjual mie. Artinya, investasi di Indofood bisa dibilang lebih untung dibandingkan dengan telekomunikasi yang terus-menerus berganti.

Contoh lain, adalah berinvestasi di perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan. Meski dalam keadaan apapun, bahkan krisis sekalipun, perusahaan tersebut tetap memiliki prospek. Orang pasti sekolah dan membutuhkan peralatan untuk belaja mengajar. Dan orang sakit pasti membutuhkan obat. Artinya farmasi adalah satu industri yang menarik seperti Kimia Farma, dan Kalbe Farma, yang semuanya sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia. (JEN/SR)

rokok pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *