SUMBAWA BESAR, SR (28/10/2015)
Pasar modal memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.
Namun sebagian besar masyarakat masih awam dengan pasar modal. Inilah yang menjadi salah satu factor bagi masyarakat yang lebih cenderung menyimpan uangnya di bank, tanpa bisa mengembangkannya.
Syamsul Hidayat—Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam jumpa persnya di Seaside Hotel Sumbawa, belum lama ini, mengatakan, secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional. “Intinya, ada dua hal utama, yakni memberikan keuntungan ke investor, dan memberikan kesempatan kepada dunia usaha untuk mencari modal melalui pasar modal,” jelasnya.
Salah satu produk yang diperjualbelikan di pasar modal adalah saham. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah mulai dilakukan di pasar modal Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian transaksi akan semakin cepat dan mudah.
Dijelaskan Syamsul, PT BEI merupakan salah satu bagian dari struktur pasar modal Indonesia. BEI merupakan entiti bisnis yang menyelenggarakan perdagangan efek di Indonesia. Saat ini produk yang ada di BEI masih saham. “Kita punya 517 emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Ada obligasi dan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, semua tercatat di Bursa Efek Indonesia,” katanya.
Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu organisasi yang ditugaskan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk melakukan tiga hal utama. Yaitu menyelenggarakan perdagangan efek, mengawasi pelaksanaan perdagangan efek itu sendiri, dan menjadi organisasi yang membantu OJK atau pemerintah untuk melaukan pengembangan kegiatan pasar modal. Di samping mengembangkan, BEI juga berharap ada imbal balik dari masyarakat. “Walaupun kami mengeluarkan biaya, karena ini bisnis konsekuensinya seharusnya ada imbal baliknya. Artinya tidak hanya menjalankan tugas sosial, tapi kami berharap apa yang kami lakukan bisa mengembalikan biaya operasional,” ujarnya.
Saat ini Bursa Efek Indonesia sudah memiliki 19 kantor perwakilan, salah satunya Bali, meliputi daerah Bali, NTB dan NTT. Sampai saat ini, kalau lihat dari data perdagangan yang ada, Bali masih mendominasi perdagangan maupun emitan. Karena di Bali sudah ada tiga emitan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Transaksi sebagian besar juga berasal dari Bali. “Transaksi sampai saat ini sudah mencapai sekitar Rp 4 Triliun per tahun,” ungkapnya.
Transaksi di Bali ini masih sangat kecil, sebab jika dibandingkan rata-rata perdagangan di Bursa Efek Indonesia di seluruh investor di dunia pada Tahun 2015 ini mencapai Rp 5,8 Triliun perhari. Angka ini menurun dari Rp 6 triliun/hari Tahun 2014, dan Rp 6,4 triliun Tahun 2013. Untuk NTB sendiri, sudah ada sekitar 958 investor yang tercatat dan terbesar ada di Mataram.
Disinggung konstribusi positif pasar modal bagi peningkatan ekonomi khususnya di Kabupaten Sumbawa, Syamsul mengatakan, BEI akan berusaha mendidik calon-calon investor untuk bisa memanfaatkan pasar modal dan mendapatkan tambahan penghasilan. BEI telah memiliki galeri pasar modal di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). masyarakat atau pengusaha bisa bertraksaksi langsung melalui galeri tersebut dengan melakukan pembelian saham. Untuk pembelian, masyarakat harus memiliki pengetahuan tentang pasar modal termasuk perusahaan mana yang akan dipilih dalam penyertaan modal.
Kemudian, BEI juga mendorong perusahaan tambang yang ada di daerah untuk mendaftarkan diri di BEI untuk memperoleh dana dalam rangka mengeksploitasi produk tambang. Asalkan mereka memiliki IUP dan IUPK. “Untuk pengusaha lokal yang sudah punya IUP tapi belum punya dana, maka dia bisa berkonsultasi dengan kami, apa saja yang harus dilakukan. Jadi perusahaan yang bergerak di bidang tambang, baik yang sudah beroperasi maupun yang belum beroperasi berpeluang memperoleh dana,” terangnya.
Untuk mengenal lebih dekat mengenai pasar modal sehingga bisa berinvestasi, BEI akan memberikan wawasan kepada generasi muda, bahwa uang itu tidak hanya sekedar ditabung di perbankan. Ketika nantinya BI sudah menurunkan tingkat suku bunga sampai nol persen, maka satu-satunya tempat orang untuk mengembangkan uangnya adalah melalui investasi. “Kalau tidak punya keahlian tapi punya uang, maka berinvestasi di pasar modal pilihan yang baik. Tidak ada gambling di sini, semuanya jelas. Tapi harus tahu bagaimana hitungnya,” tandasnya. (JEN/SR)