Doktor Zul Bertemu Dahlan Iskan
Sumbawa Besar, SR (07/05)

Maskapai Penerbangan Nasional Garuda Airlines dikhabarkan akan mendaratkan pesawatnya di Bandara Sultan Kaharuddin Sumbawa Besar. Namun belum ada kepastian maskapai plat merah itu membuka rute penerbangannya ke Sumbawa.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Dr H Zulkieflimansyah M.Sc yang ditemui di Kampus UTS, Selasa (6/5) mengakui adanya kabar tersebut. Bahkan ia mengaku telah bertemu Menteri BUMN Dahlan Iskan dan meminta agar dapat diupayakan Garuda dapat membuka rute ke Sumbawa, sebab geliat penerbangan di Bandara Sultan Kaharuddin, tidak lancar sejak Merpati Airlines ‘angkat kaki’. Mendengar hal itu, diakui Doktor Zul, menteri BUMN ini sempat kaget karena pernah berkunjung ke Sumbawa dan mendapati kondisi penerbangan lancar. Saat itu juga Dahlan menghubungi Dirut Garuda agar memberikan prioritas terhadap persoalan penerbangan di Sumbawa. “Dirut Garuda sudah menyanggupinya, tapi belum diketahui secara kapan akan terealisasi,” kata Politisi PKS yang melenggang ke gedung Senayan melalui Dapil Banten ini.
Sebab diakui Doktor Zul, pengusaha maskapai harus juga menghitung cost yang harus dikeluarkan jika membuka rute baru. Tentu dihitung dari sisi ekonomi, yang tidak merugikannya. “Jangan sampai ada maskapai tapi penumpangnya minim. Ini yang harus dipikirkan,” ujarnya.
Menurut Doktor Zul, kebutuhan penerbangan di dunia bisnis saat ini sangat vital dalam rangka membangun daerah. Tanpa mobilitas yang baik, sangat mustahil pembangunan berjalan dengan baik. Kondisi penerbangan yang tidak lancar ini diakui Doktor Zul, dampaknya sangat terasa. Untuk mendatangkan investor dan pejabat pusat ke Sumbawa, mobilitas menjadi persoalan. Karena ketikdapastian penerbangan pejabat Negara enggan menginap terlalu lama di Sumbawa.
Kebutuhan penerbangan yang mendesak ini seharusnya disadari pemerintah daerah untuk dapat berperan aktif dalam mendatangkan maskapai. “Saya salut dengan Bupati dan Walikota Bima yang sangat gencar melakukan lobi-lobi. Saya kira hambatan kita di sini karena kurang lobi,” demikian Doktor Zul. (*)