Sumbawa Besar, SR (22/05)
Sebanyak 500 kuda dari berbagai daerah meramaikan Pacuan Kuda Tradisional memperebutkan piala Gubernur NTB dan Bupati Sumbawa Tahun 2014 di Kerato Angin Laut Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara, Sumbawa. Rencananya event yang mulai digelar Rabu (21/5) ini akan berlangsung selama 10 hari ke depan.
Kuda pacuan ini datang dari Banjarmasin, Bali, Lombok serta kabupaten/kota di Pulau Sumbawa. Dan ribuan pasang mata terlihat sangat antusias menyambut kegiatan terakbar sepanjang sejarah ini. Tak mengherankan tribun penuh sesak, bahkan meluber hingga di luar arena.
Menurut laporan panitia, ratusan kuda ini dilombakan di 108 race, mulai dari kelas TK hingga kelas dewasa. Pada perlombaan hari pertama telah dilombakan kelas TK A, OB, Harapan B, Tunas B dan Dewasa E.
Dari keseluruhan kelas di hari pertama ini, kuda pacuan milik tuan rumah, Dr H Zulkieflimansyah M.Sc mendominasi gelar juara. Di antaranya Ratu Villa, Buraq, Villa Matahari dan Putra Sumbawa–meraih tropy berbagai kelas.
Namun yang mengejukan para penonton, pada kelas Dewasa E, Manuver–kuda milik Danlanud Rembiga Arif Hartono yang difavoritkan penonton karena kerap meraih trophy pada event-event sebelumnya justru kalah pamor. Pada pertandingan hari pertama itu hanya mampu menempati posisi kedua. Kuda milik perwira penerbangan itu dikalahkan “Mutang” milik Christoper dari Bima, disusul Ratu Adil milik Awe dari Lombok Tengah pada posisi ketiga.
Kuda yang berhasil meraih tiga besar pada semua kelas pada babak penyisihan ini selanjutnya akan bertanding di babak berikutnya. Sementara pada hari kedua masih dipertandingkan kuda-kuda pacuan pada kelas yang sama yakni kelas TK B, OB, Tunas A dan Dewasa C.
Untuk diketahui pembagian kelas ini berdasarkan berat kuda, umur kuda, dan unsur lainnya, yang ditentukan oleh ahlinya yang ditunjuk panitia.
Pantauan di lapangan, teriakan penonton menggema sebagai bentuk dukungan kepada kuda favorit mereka agar meraih juara. Sementara di arena, tampak joki cilik dengan tangkas memacu kuda yang melesat secepat kilat menembus debu yang mengepul. (*)
wah, mantab . . .