Sumbawa Besar, SR
PT PLN Area Sumbawa menerjunkan puluhan pasukan “perabasan” untuk membersihkan ranting pohon yang berada di sepanjang jaringan listrik di seluruh unit PLN wilayah Kabupaten Sumbawa.
Pasukan yang dinamakan Tim Drop Gang ini akan bertanggung jawab dan melaksanakan kegiatannya setiap hari untuk memantau dan bertindak. Sebagai bentuk kesiapan dan kesiapsiagaan sebelum diterjunkan ke lokasi, pasukan bersenjatakan parang dan sejumlah peralatan (safety) lainnya ini, mengikuti apel di Halaman Kantor PLN Sumbawa, belum lama ini.
Dalam arahannya, Manager PLN Area Sumbawa, Pedi Sumanto selaku inspektur apel siaga mengatakan, pengerahan pasukan yang direkrut dari warga lokal setempat merupakan salah satu agenda PLN yang bertujuan untuk menurunkan gangguan yang menyebabkan terjadinya pemadaman listrik. Ia menyadari, untuk mengurangi gangguan jaringan listrik terutama akibat pohon, PLN tidak dapat bekerja sendiri. Tentunya keterlibatan atau partisipasi masyarakat melalui Drop Gang atau tim perabasan ini diharapkan gangguan tersebut teratasi dan tidak adanya pemadaman listrik sebagaimana harapan masyarakat. “Ada 6 tim, masing-masing berjumlah 8 orang sehingga totalnya mencapai 48 orang,” sebutnya.
Tim Drop Gang ini, ungkap Pedi—akrab pejabat ramah ini disapa, akan melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab di wilayah PLN Taliwang, Alas, Empang, Kota dan wilayah Sumbawa bagian selatan.
Mereka akan melakukan kegiatan setiap hari untuk melakukan pemantauan sepanjang jaringan dan jika ada ranting pohon yang sudah melewati radius dua meter dari jaringan langsung diambil tindakan perabasan. Sebab tak bisa dipungkiri gangguan pohon itu pasti ada. “Kalau kita tidak bisa memenej dan mengatur seperti ini, nanti masyarakat akan terus mengeluhkan pemadaman. Jadi tim Drop Gang ini adalah salah satu upaya kami untuk mengurangi pemadaman dari sisi jaringan,” ucapnya.
Jika ranting sepanjang jaringan dari wilayah Desa Boak Unter Iwis hingga Kecamatan Lenangguar tidak dibersihkan, maupun wilayah Moyo Hilir hingga Tanjung Bele, maka listrik di wilayah Kota Sumbawa akan terganggu, sebab jaringannya paralel atau saling berhubungan. “Intinya Tim Drop Gang ini melakukan upaya preventif sebelum terjadi gangguan. Kalau tidak dilakukan, dan ranting pohon menempel di jaringan bukan hanya mengganggu jaringan hingga terjadi pemadaman, tapi juga resiko yang paling besar adalah keselamatan jiwa,” jelasnya.
Menyambung hal itu, Pedi mengingatkan supervisor dan direktur masing-masing perusahaan mitra PLN yang merekrut tim Drop Gang, dapat memperhatikan safety keselamatan kerja. Segala perlengkapan yang mendukung aktivitas tim dapat dipenuhi sehingga dampak yang berisiko dari pekerjaan itu dapat diantisipasi. “Perabasan ini pekerjaan yang sangat berisiko karena harus mengamankan jaringan berdaya 20 ribu volt dari gangguan pohon. Jika tidak hati-hati dan tanpa safety, maka keselamatan jiwa akan dipertaruhkan. Dan kami tidak ingin ini sampai terjadi,” pintanya.
Ia berharap apa yang dilakukan saat ini dan seterusnya, merupakan ikhtiar bersama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama pelanggan PLN yang selama ini kerap mengeluhkan adanya pemadaman. Jaringan listrik yang membentang di sepanjang wilayah, adalah asset negara dan daerah yang harus dijaga bersama karena keberadaannya menyangkut kepentingan dan hajat hidup orang banyak.
Pantauan di lapangan, apel siaga Tim Drop Gang, dihadiri Asmen Administrasi dan Pelayanan–Arpandi, Asmen Jaringan Hengky Purbo dan pejabat teras lainnya, serta para direktur perusahaan mitra PLN. Dalam kesempatan itu, Manager PLN memberikan hadiah kepada salah satu tim Drop Gang sebagai bentuk apresiasi atas kinerjanya yang cukup baik pada periode pertama dalam menjaga jaringan listrik dari gangguan pohon.