SUMBAWA BESAR, samawarea.com (30 Agustus 2025) – Menyikapi aksi demonstrasi yang belakangan ini marak terjadi di berbagai wilayah, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumbawa, Dea Guru Syukri Rahmat, S.Ag., M.M.Inov., menyampaikan imbauan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas, ketertiban, dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menciptakan kegaduhan.
Dalam pernyataannya, Dea Guru Syukri menegaskan bahwa demonstrasi merupakan bagian dari hak demokrasi warga negara yang dijamin oleh undang-undang. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai, santun, dan bertanggung jawab.
“Kami dari MUI Sumbawa sangat memahami semangat para demonstran dalam menyuarakan aspirasi. Namun perlu diingat bahwa Islam mengajarkan cara-cara yang beradab dalam menyampaikan pendapat. Jangan sampai semangat itu berubah menjadi tindakan yang merugikan masyarakat dan merusak persatuan,” ujarnya.
Dea Guru Syukri juga mengajak para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh unsur Forkopimda untuk bersinergi dalam menjaga stabilitas daerah. Ia mengingatkan bahwa konflik horizontal bisa saja muncul jika tidak ada kendali emosional dari berbagai pihak.
“Mari kita jaga Sumbawa ini tetap aman dan damai. Jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya, apalagi yang disebarkan melalui media sosial tanpa verifikasi,” tambahnya.
MUI Sumbawa juga berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui ceramah, kajian, dan forum keagamaan agar semangat ukhuwah Islamiyah dan kebangsaan tetap terjaga.
Seperti diberitakan, aksi demonstrasi yang terjadi sampai saat ini didorong oleh berbagai isu nasional maupun lokal. Dari aksi ini sejumlah fasilitas dibakar, termasuk yang terbaru, Gedung DPRD NTB dibakar massa. Namun, hingga kini Kabupaten Sumbawa terpantau masih dalam kondisi aman dan terkendali berkat kerja sama antara aparat, tokoh masyarakat, dan kesadaran warga. (SR)






