Relokasi Rusa ke Pulau Moyo Disorot, JKPI Tekankan Aspek Budaya dan Ekonomi

oleh -2389 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (18 Juni 2025) – Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Sumbawa angkat bicara tentang rencana Pemerintah Kabupaten Sumbawa merelokasi rusa yang selama ini menjadi ikon di Pendopo Bupati Sumbawa ke Pulau Moyo.

Menurut Ketua JKPI Sumbawa, Syamsu Ardiansyah yang ikut dalam FGD bersama Bupati, Rabu (18/6), relokasi rusa ini sebaiknya tidak dilakukan secara terburu-buru tanpa adanya regulasi yang jelas dan pertimbangan matang dari pemerintah daerah.

“Relokasi rusa ini sebenarnya belum ada keputusan resmi dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Apalagi rusa ini merupakan bagian dari identitas masyarakat Sumbawa, karena rusa sudah melekat pada logo Kabupaten dan daerah kita,” ujar Ardiansyah.

Ardiansyah menjelaskan bahwa program relokasi yang dilakukan melalui bagian umum sebagai pemegang izin penangkaran seharusnya mengacu pada kapasitas areal penangkaran yang ada. “Kalau kapasitas sudah penuh, memang ada kewajiban regulasi untuk melepas sebagian rusa ke habitat aslinya, tapi tidak semuanya dipindahkan sekaligus,” jelasnya.

Ardiansyah juga mengingatkan bahwa penangkaran rusa bukan hanya soal menjaga populasi, tetapi juga bagian dari sumber ekonomi daerah yang dapat berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

“Jika dikelola dengan baik, penangkaran ini bisa menjadi sumber APBD yang menarik, terutama jika dikombinasikan dengan konsep wisata edukasi,” ujarnya.

Lebih jauh Ardiansyah menyoroti pentingnya mempertahankan rusa sebagai bagian dari identitas kota, khususnya yang berada di tengah kota seperti di Pendopo. “Rusa di Pendopo sudah menjadi simbol yang melekat di masyarakat. Bahkan, masyarakat sekitar sering membawa anak-anak mereka untuk melihat rusa, tapi sayangnya potensi ini belum dikelola untuk menjadi peluang ekonomi seperti pengelolaan usaha kecil yang bisa melibatkan warga sekitar,” katanya.

Ia menambahkan, pengorganisasian usaha yang baik dengan melibatkan masyarakat bisa meningkatkan manfaat dari keberadaan rusa tersebut. “Kalau dikelola dengan konsep yang tepat, misalnya seperti pengelolaan wisata alam dan konservasi yang terintegrasi, maka keberadaan rusa ini tidak hanya sebagai identitas tapi juga sebagai aset ekonomi dan budaya yang berkelanjutan,” pungkas Ardiansyah. (SR)

nusantara pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *