Cegah PMI Non Prosedural, Imigrasi Sumbawa Gulirkan Program Desa Binaan

oleh -611 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (15 April 2025) – Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar menggelar kegiatan Sosialisasi Desa Binaan Imigrasi, sebagai upaya penguatan fungsi keimigrasian dan pencegahan kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Imigrasi Sumbawa, Selasa, 15 April 2025 ini dihadiri Camat Moyo Hulu, para kepala desa setempat, serta insan pers yang tergabung dalam PWI, AJI dan IJTI.

Kepala Kantor Imigrasi Sumbawa Besar, Tedy Anugraha, menjelaskan bahwa program desa binaan merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Hukum dan HAM, guna memperkuat edukasi masyarakat di tingkat desa terkait proses dan ketentuan keimigrasian.

“Konsentrasi kami terhadap kegiatan ini adalah pada persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Desa binaan ini menjadi sarana untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, khususnya yang berniat bekerja ke luar negeri. Kami ingin memastikan mereka paham prosedur dan terhindar dari jeratan sindikat perdagangan orang,” ujarnya.

Baca Juga  Setelah Pendataan Lokasi, Digelar Konsultasi Publik Pengembangan Jaringan Irigasi Beringin Sila

Tedy  yang didampingi Kasi Teknologi dan Informasi Keimigrasian, Edy Heryady juga menekankan pentingnya sinergi antara instansi pemerintah, aparat desa, dan media massa dalam menyebarluaskan edukasi keimigrasian. “Kita lihat di televisi, ramai pemberitaan tentang PMI yang bermasalah, bahkan jadi korban perdagangan orang di negara seperti Myanmar dan Kamboja. Ini jadi alarm bagi kita semua untuk lebih aktif melakukan pencegahan sejak dari desa,” ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri juga terus melakukan langkah-langkah perlindungan, salah satunya dengan memulangkan sekitar 500 PMI dari Myanmar yang menjadi korban penipuan kerja ilegal.

Camat Moyo Hulu, Ir Nawawi yang dimintai tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah Imigrasi yang melibatkan pemerintah kecamatan dan desa dalam upaya mengedukasi masyarakat. “Kami di kecamatan siap mendukung dan menjembatani kegiatan seperti ini agar tersampaikan ke masyarakat secara menyeluruh,” katanya.

Baca Juga  Terbukti Membunuh dan Sodomi, JJ Direhabilitasi

Diakuinya, masyarakat banyak yang tertarik bekerja ke luar negeri. Informasi yang jelas dan benar sangat dibutuhkan agar mereka tidak tertipu calo atau agen illegal. Dengan adanya desa binaan dan kerjasama semua pihak, diharapkan masyarakat bisa lebih terlindungi dan kasus-kasus PMI bermasalah dapat ditekan semaksimal mungkin. (SR)

AMNT pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *