SUMBAWA BESAR, samawarea.com (11 April 2025) – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot MP mengakui isu menjelang mutasi perdana pemerintahannya kian gencar dan viral di ranah publik. Mulai dari isu Pansel dan baperjakat bayangan hingga suap.
Menurut Bupati saat Halal Bihalal di Lantai III Kantor Sumbawa, Jumat (11/4/15), mutasi itu adalah hal yang lumrah setiap pergantian kabinet atau pergantian pemimpin. Mutasi ini pasti akan dilakukannya dengan mengikuti proses dan tahapan yang diatur undang undang. Sebab ada beberapa kepala OPD kosong, yang harus segera diisi.
“Tidak mungkin kita biarkan kosong terus atau dirangkap, kalau kita isi, pasti akan ada pergeseran, itu pasti karena pengisian tidak bisa dari orang luar atau dari tim sukses, pasti dari struktur samping atau bawah,” jelas Haji Jarot—sapaan Bupati Sumbawa.
Disebutkannya, ada tiga hal dalam mutasi. Yaitu promosi, rotasi atau demosi. Semua ini akan dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku, bukan memindahkan orang seperti permainan catur.
Paling penting dan sudah berulang kali selalu Ia tekankan, bahwa Jarot-Ansori tidak ada memberikan toleransi jika ada yang bermain suap terkait mutasi ini. “Kami ingin lakukan ini dengan bersih. Sekali lagi kami akan lakukan ini sesuai mekanisme yang berlaku yang tujuannya
memenuhi kebutuan organisasi, meningkatkan produktivitas organisasi, meningkatkan motivasi dan inovasi pegawai, mengurangi kejenuhan, dan tentu harapan akhir meningkatkan kualitas pelayanan dan percepatan pembangunan, dan mengikuti visi misi yang kami susun,” pungkasnya. (SR)