Saling Tantang Pakai Sajam di Media Sosial, Polisi Damaikan Kelompok Pemuda dari Dua Desa

oleh -905 Dilihat

LOMBOK TENGAH, samawarea.com (5 Maret 2025) – Polsek Praya Barat Polres Lombok Tengah mencegah terjadinya bentrok fisik dua kelompok pemuda dari dua desa berbeda.

Polsek melakukan mediasi mempertemukan dua kelompok tersebut. Sebelumnya pemuda dari Desa Banyu Urip dan Desa Mangkung terlibat saling tantang menggunakan senjata tajam di media sosial.

Kapolsek Praya Barat, AKP L. Punia Asmara menyampaikan mediasi ini sebagai tindak lanjut terkait beredarnya video viral di salah satu sosial media Facebook terkait adanya sekelompok pemuda saling tantang dengan melontarkan kata-kata kotor sambil memegang senjata tajam.

“Kami tidak ingin permasalahan yang bermula dari media sosial ini berujung bentrokan fisik yang dapat merugikan semua pihak. Karena itu, kami mengambil langkah cepat untuk memediasi kedua kelompok pemuda dari dua desa untuk berdamai,” kata AKP L. Punia Asmara usai mediasi, Rabu (5/3).

Baca Juga  Cari Modal Nikah, Pengedar Narkoba Ditangkap Bersama Calon Istri

Punia menyampaikan kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara damai dan tidak akan mengulangi perbuatan serupa di kemudian hari. Perdamaian antara kedua kelompok pemuda dihadiri langsung oleh Kepala Desa dan Sekdes Banyu Urip.

“Kami telah mencapai kesepakatan bersama bahwa kedua kelompok pemuda dari Desa Banyu Urip dan Desa Mangkung sudah berdamai. Mereka juga berjanji untuk tidak lagi saling memprovokasi, baik di media sosial maupun di kehidupan nyata,” tambahnya.

AKP Punia mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk selalu menjaga persatuan dan menghindari tindakan provokatif yang dapat memicu konflik. Selain itu, pihaknya akan bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang berupaya mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga menyebabkan anggapan bahwa Kabupaten Lombok Tengah sudah tidak aman terutama bagi wisatawan yang berkunjung.

Baca Juga  Masuk OGP, Bupati KSB Bagi Pengalaman Penerapan PDPGR

Sementara itu kepala Desa Mangkung mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh pihak kepolisian dalam meredam potensi konflik. Mereka berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan generasi muda lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

Sekretaris Desa Bayu Urip saudara Samian mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah memfasilitasi mediasi tersebut. Ia berharap para pemuda lebih bijak lagi bermedia sosial dan mengisi Bulan Ramadan ini dengan kegiatan positif dan bermanfaat. (SR)

AMNT pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *