Tragis !! Setelah Ditabrak Mobil, Pelari Cilik Asal Sumbawa Didiskualifikasi

oleh -1792 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (27 Februari 2025) – Pelari cilik andalan Sumbawa, Rayya Sulastri, mengalami nasib naas saat mengikuti Lomba Lari 4-5K Aleteia Fun Run City 2025 di Mataram, Kamis, 27 Februari 2025. Rayya, yang sebulan lalu meraih juara dua dalam ajang lomba lari pelajar se-Pulau Sumbawa di Dompu, menjadi korban kecelakaan ketika mengikuti pemanasan sebelum lomba dimulai.

Siswa kelas 3 SDN Labuhan Sumbawa ini ditabrak mobil saat berada di jalur start bersama peserta lainnya. Rayya sempat berada di kolong mobil, namun berhasil diselamatkan oleh anggota polisi yang sedang bertugas di dekat gerbang belakang Mapolda NTB.

Menurut informasi, mobil yang menabrak Rayya diketahui milik petugas RS Bhayangkara. Sopir mobil tersebut sempat menjadi sasaran amukan warga yang berada di lokasi.

Meski mengalami luka memar di pelipis hingga telinga kiri, serta lecet di bagian bokong dan lutut, Rayya yang didampingi ayahnya tetap bersikeras untuk mengikuti lomba lari 4 Kilometer kategori pelajar SD. Meskipun menangis kesakitan, Rayya menolak untuk dibawa ke rumah sakit dan akhirnya diizinkan untuk mengikuti lomba.

Baca Juga  Polisi Tangkap Janda Satu Anak

Dalam lomba, Rayya yang dikenal sebagai pelari terbaik seusianya melesat cepat, meninggalkan lawan-lawannya yang tertinggal jauh di belakang. Namun, kebahagiaan Rayya menjadi yang tercepat berubah kekecewaan. Pihak panitia mengumumkan bahwa Rayya didiskualifikasi karena dianggap salah jalur.

Hal ini terungkap ketika panitia menemukan bahwa Rayya hanya mengantongi dua pita, padahal seharusnya ada empat pita yang dikumpulkan oleh setiap pelari, sesuai dengan aturan lomba.

Rayya dan beberapa peserta lainnya mengaku diarahkan ke jalur yang salah oleh seseorang yang diduga panitia. “Kami taunya berlari cepat. Tapi orang itu mengarahkan saya ke jalan yang ternyata salah,” ujar Rayya sambil menyeka air matanya.

Heri, Official Kontingen Sumbawa, bersama beberapa anggota tim lainnya, mengajukan protes kepada panitia. Protes ini diajukan karena selain Rayya, dua pelari Sumbawa lainnya, Fahri dan Rafi, juga didiskualifikasi dengan alasan yang sama. “Ini sudah menjadi keputusan yang disepakati dalam technical meeting. Para pelari harus mengantongi empat pita,” jawab panitia membela diri.

Baca Juga  Kampanye di Empang, Rafiq-Sahril Jenguk Warga Sakit Lumpuh, Siap Bantu Kursi Roda  

Heri menilai bahwa penyelenggara lomba tidak profesional. Selain lokasi lomba yang sempit dan tidak steril, banyak peserta yang tersesat karena kurangnya tanda yang jelas di sepanjang jalur. Terlebih, jalur lomba tersebut dilalui kendaraan yang bebas melintas, menambah risiko kecelakaan.

Di sisi lain, Vina, pemilik mobil yang menabrak Rayya, telah menyampaikan permohonan maaf dan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Vina mengungkapkan bahwa ia telah membawa Rayya untuk perawatan medis di RS Bhayangkara tempatnya bekerja. Sebab setelah mengikuti lomba, Rayya mulaibmerasakan sakit pada kepala dan tulang pinggulnya. Setelah mendapat perawatan, Rayya diijinkan pulang. (SR)

AMNT pilkada NU

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *