Kades se-Kecamatan Ropang Desak SJR Bangun Jalan Menuju Blok Pangulir

oleh -1113 Dilihat

SAMAWAREA PARLEMENTARIA, KERJASAMA DENGAN DPRD KABUPATEN SUMBAWA

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (13 Februari 2025) – Para kepala desa di wilayah Kecamatan Ropang bersama Aliansi Rakyat Berdaulat dan Grup Green Bulaeng meminta PT. Sumbawa Juta Raya (SJR) membangun jalan tembus dari Kecamatan Ropang menuju lokasi tambang atau Blok Pangulir–lokasi produksi.

Selama ini perusahaan tambang emas dan tembaga tersebut memilih melalui jalur laut sehingga tidak memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat khususnya di Kecamatan Ropang dan Lantung. Bahkan mereka menilai keberadaan SJR belum memberikan konstribusi bagi masyarakat dan daerah.

Aspirasi ini disampaikan sejumlah Kades dalam Hearing yang difasilitasi Komisi 2 DPRD Sumbawa, Kamis (13/2). Hearing yang dipimpin Ketua Komisi 2, Nyoman Wisma SH yang didampingi Sekretaris dan Anggota ini dihadiri Sekretaris BKAD, Sekretaris Bapenda, manajemen SJR, Camat Ropang, Kades se-Kecamatan Ropang, Kades Sepukur Kecamatan Lantung, dan HMI.

Brian Prado dari Aliansi Rakyat Berdaulat, mengungkapkan kekecewaannya dengan perusahaan tambang (PT SJR) yang terkesan “menjarah” wilayah mereka tanpa memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat. Ia menegaskan bahwa keberadaan perusahaan tersebut belum membuktikan terhadinya “lompatan ekonomi” bagi warga yang tinggal di sekitar tambang.

“Apakah ini bentuk penjarahan gaya baru? Kami yang tinggal di Kecamatan Ropang merasa tidak dianggap. Kami ingin wilayah kami berkembang bersama perusahaan tambang secara utuh, bukan hanya dijadikan tempat eksploitasi,” tukasnya.

Baca Juga  Hari Penyiaran Nasional, Momentum Transformasi ke Siaran Digital

Camat Ropang, Ditha, menilai tuntutan warga Ropang sangat wajar. Sebab kondisi mereka sangat memprihatinkan terutama dalam mengakses infrastruktur jalan.

“Kondisi jalan di wilayah itu sangat parah, terutama saat musim hujan, sehingga menghambat mobilitas masyarakat. Untuk menempuh jarak dari Ropang ke Sumbawa membutuhkan waktu 3-4 jam, padahal jika kondisi jalan bagus hanya butuh 1 jam. Masyarakat kami membutuhkan akses jalan yang layak. Jika dibandingkan dengan wilayah lain seperti KSB dengan PT Amman Mineral, kondisi jalan kami jauh tertinggal,” kata Ditha.

Demikian aspirasi warga untuk akses jalan menuju lokasi tambang, menurut Camat, juga sangat dibutuhkan. agar memberikan multiplier effect bagi kehidupan masyarakat. Sebab saat ini ada 4 perusahaan tambang di wilayah Ropang yang berinvestasi namun peluang masyarakat untuk mengaksesnya cukup sulit.

Sementara Kepala Desa (Kades) Ropang, Muhdar juga menyampaikan bahwa akses jalan yang aman dan layak adalah kebutuhan mendesak, mengingat jalur laut yang digunakan saat ini sangat berisiko tinggi bagi keselamatan.

“Kami minta akses jalan dibangun, karena melalui laut sangat rawan dan bisa membahayakan nyawa,” tegas Kades Ropang.

Kades Labangkar diwakili Kadusnya, Gunawan menambahkan, selama ini masyarakat setempat merasa seperti “anak tiri” dari perusahaan tambang. Mereka merasa selama ini tidak dihargai dengan pembangunan yang layak.

“Kami yang membantu merintis membangun perusahaan, namun kenyataannya kami dikucilkan. Kami tidak ingin seperti anak ayam yang mati di lumbung kami sendiri,” ujarnya.

Baca Juga  FEMTEK NTB Raya Dideklarasi, Anggun Firmansyah Jadi Koordinator Pusat

Selain itu, Kepala Desa Ranan, Sukiman Suryawan S.Pd.I menegaskan bahwa jika perusahaan tambang tidak mampu membangun jalan, maka mereka siap bekerja sama secara mandiri untuk membangun infrastruktur tersebut.

“Kami dari lima desa siap membangun jalan secara mandiri jika perusahaan tidak mampu,” katanya.

Kades Lawin, Ahdiyat Kartamiharja juga mengungkapkan perasaan frustasi, mengingat meskipun wilayah mereka kaya akan potensi tambang dan laut, namun akses jalan yang layak belum ada.

“Kami ingin akses jalan dibangun untuk menuju lokasi tambang maupun laut. Jika tidak ada kemampuan ataupun itikad baik perusahaan untuk membangun jalan, kami akan bangun sendiri ini sudah kesepakatan kami dengan semua kades wilayah selatan. Jika kami bukan jalan menuju lokasi tambang melanggar aturan, saya siap dipenjara,” tegasnya.

Kades Lebin, Sulaiman S.Pd menambahkan bahwa dengan dibangunnya jalan yang menghubungkan Ropang dan lokasi tambang SJR, diharapkan ekonomi UMKM di wilayah mereka dapat berkembang.

“Jika jalan ini dibangun, maka tidak hanya SJR yang akan diuntungkan, tetapi juga masyarakat kami,” ujar Kades Lebin.

Sementara itu, Kades Sepukur, M. Saleh menekankan bahwa masyarakat di wilayah selatan merasa belum merdeka, karena akses jalan yang buruk.

“Kami sepakat bahwa SJR harus memberikan kontribusi besar untuk masyarakat di wilayah selatan,” tegasnya. (SR)

rokok pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *