SUMBAWA BESAR, samawarea.com (23 Januari 2025) – Mewujudkan Sumbawa yang unggul, maju dan sejahtera, menjadi visi misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa terpilih, Ir. H. Syarafuddin Jarot MP – Drs. H. Mohamad Ansori.
Salah satu ikhtiar dalam mewujudkannya adalah menata birokrasi. Tidak seperti Bupati dan wakil bupati pendahulunya, Jarot-Ansori nyaris tidak memiliki ‘orang dalam’ di birokrasi, terutama pejabat eselon 2 dan 3. Hal tersebut menjadi tantangan bagi pasangan yang diusung Nasdem dan Gerindra ini untuk menempatkan figur yang menduduki jabatan di birokrasi sesuai selera politik.
Ditemui wartawan samawarea.com usai menghadiri Upacara HUT Kabupaten Sumbawa di Kantor Bupati, Rabu (22/1/25), Bupati terpilih yang disapa Haji Jarot mengakui tidak memiliki ‘orang dalam’ di birokrasi. Namun demikian, Jarot-Ansori tetap akan melakukan meritokrasi birokrasi untuk menempatkan orang yang pantas dalam sebuah jabatan.
Artinya, Ia tidak menilai figure tersebut dari sisi bagian dari tim sukses atau bukan. Penempatan ASN dilakukan berdasarkan the right man on the right place yaitu orang yang tepat di tempat yang tepat. Tentunya sesuai dengan kualifikasi, kompetensi dan kinerja.
Prinsip ini ungkap Haji Jarot, bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi. Kemudian memastikan setiap ASN bekerja sesuai dengan passion dan keahliannya, serta mengoptimalkan keterampilan dan pengetahuan untuk menghasilkan prestasi kerja.
Paling penting, sambung Haji Jarot, orang yang dipilih adalah yang bisa bekerja cepat dan tepat. “Kalau lambat, kita evaluasi. Kita menginginkan orang yang siap mengikuti irama kami yang berlari kencang untuk lompatan besar. Kami tidak ingin orang-orang yang hanya sekedar berjalan,” tukasnya.
Haji Jarot menepis adanya isu yang menyatakan akan melakukan ‘sapu bersih’ di kalangan birokrasi. Menurutnya, dalam menempatkan seseorang pada jabatan yang pas, tidak gegabah apalagi berlatar dendam politik.
Ketika itu dijalankan, justru akan melahirkan birokrasi yang tidak sehat dan berimbas pada kepentingan masyarakat terhadap pencapaian program yang sudah dicanangkan dan disuarakan melalui janji-janji kampanye.
“Intinya kita akan menempatkan orang terbaik di antara yang baik pada posisi atau jabatan yang pas dan pantas,” tandasnya. (SR)