SUMBAWA BESAR, samawarea.com (31 Oktober 2024) – Awal September 2024, pelaku UMKM di Kabupaten Sumbawa mengikuti pelatihan tatap muka yang berlangsung pada tanggal 2 – 3 September. Pelatihan ini mencakup dua topik utama, yaitu Media Promosi yang diadakan di Kecamatan Sumbawa, dan Legalitas Sertifikasi yang dilaksanakan di Kecamatan Moyo Hulu, Lenangguar, Lantung, Ropang, Orong Telu, dan Lunyuk.
Pelatihan tatap muka ini bertujuan untuk memperkuat UMKM di Kabupaten Sumbawa dalam aspek media promosi dan legalitas sertifikasi usaha. Syaifa Tania, S.I.P., M.A, pengajar Ilmu Komunikasi UGM, menuturkan bahwa media promosi seperti media sosial berperan penting dalam meningkatkan kesadaran merek UMKM, agar mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan dapat bersaing di pasar yang lebih kompetitif.
Selain itu, promosi di media sosial juga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan secara berkelanjutan. Di sisi lain, legalitas sertifikasi juga berperan dalam pertumbuhan UMKM ke level yang lebih tinggi, seperti yang dikutip dari linkumkm.id.
Dihadiri oleh para pelaku UMKM dari tujuh kecamatan, pelatihan tatap muka ini menghadirkan para ahli di masing-masing bidang untuk setiap kecamatan tersebut.
Andi Kusmayadi, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Bappeda Kabupaten Sumbawa sekaligus mentor di Kecamatan Lantung, Orong Telu, dan Ropang, menegaskan pentingnya transformasi digital dan kepatuhan hukum bagi UMKM di Sumbawa.
“Ke depan, seluruh usaha harus patuh hukum dan terintegrasi digital. UMKM perlu mengurus izin berbasis Online Single Submission-Risk Based Approach (OSS-RBA), memenuhi standar mutu, serta memanfaatkan teknologi digital seperti e-commerce dan promosi media sosial” ujarnya.
Pelatihan media promosi membantu UMKM di Kecamatan Sumbawa untuk memahami dasar-dasar pemasaran digital, strategi pemasaran konten, iklan online, serta cara menetapkan target pasar. Pelatihan ini disampaikan dengan pendekatan praktis, memadukan teori dan latihan langsung. Peserta diajak untuk mengembangkan strategi media dan promosi mereka sendiri, serta memilih platform promosi yang sesuai dengan target pasar.
Dapoer DN, UMKM Jajanan di Kecamatan Sumbawa, berhasil menentukan media promosi yang paling tepat berdasarkan segmentasi pasarnya.
“Terkait media sosial sebagai tempat promosi produk, selama ini yang paling sering saya gunakan adalah Facebook dan WhatsApp. Namun, ternyata produk yang saya produksi lebih cocok dipromosikan di Instagram, karena saat ini Instagram adalah tempat ‘nongkrong’ calon pelanggan berusia 20 – 40 tahun,” tutur pemilik usaha.
Di sisi lain, pelatihan Legalitas Sertifikasi membantu pelaku UMKM di Kecamatan Moyo Hulu, Lenangguar, Lantung, Ropang, Orong Telu, dan Lunyuk memahami pentingnya pengurusan legalitas dan sertifikasi, termasuk proses PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) dan sertifikat halal. Di akhir sesi pelatihan ini, peserta UMKM yang belum memiliki legalitas dan sertifikasi juga dapat berkonsultasi dan difasilitasi pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) secara langsung oleh pemateri.
Dapoer Nuna, UMKM dari Kecamatan Moyo Hulu, kini memproses legalitas dan sertifikasi untuk usaha di sektor F&B setelah mengikuti pelatihan tatap muka.
“Pelatihan ini memberi saya wawasan baru untuk mengembangkan usaha dengan lebih baik. Saya dapat menciptakan produk yang lebih diminati dan memenuhi kebutuhan konsumen, meski dengan keterbatasan alat. Dengan legalitas yang sudah lengkap dan sertifikasi yang sedang diurus bersama Residence Buddy dan Program Management Associate, saya semakin termotivasi untuk menghasilkan produk-produk baru yang berkualitas,” ujar pemilik Dapoer Nuna.
Pelatihan tatap muka ini adalah langkah konkret dari Program Bale Berdaya untuk memberdayakan ekonomi masyarakat Kabupaten Sumbawa melalui penguatan sektor UMKM. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga memberdayakan UMKM sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi Kabupaten Sumbawa. Dukungan berkelanjutan, seperti pelatihan, mentoring, dan akses jaringan pasar, terus diberikan agar UMKM dapat bertahan, tumbuh, dan berkontribusi positif terhadap perekonomian lokal.
Program Bale Berdaya adalah inisiatif PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa dan KUMPUL untuk memberdayakan UMKM di wilayah Sumbawa secara berkelanjutan. (*)