MATARAM—Video aksi pemukulan oleh oknum pegawai Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB terhadap Adi Faisal–aktivis Lembaga Advokasi Pemuda Antikorupsi (LAPAS), Jumat (1/4/2022) siang pukul 11.00 Wita, viral di media social. Tampak Adi yang merupakan pendiri LSM LAPAS ini dikelilingi oleh beberapa pegawai kejaksaan. Tanpa diduga dari arah belakang salah seorang pegawai kejaksaan ini memukul korban.
Menurut informasi, sebelumnya, massa LAPAS berorasi di depan gedung Kejaksaan Tinggi NTB. Mereka menuntut penjelasan dari Kajati NTB terkait vonis bebas Direktur PT SAM dalam kasus korupsi benih jagung. Massa berusaha masuk. Karena gerbang terkunci terlihat massa berusaha mendobrak sehingga gerbang tersebut mengalami kerusakan.
Akhirnya perwakilan massa dipersilahkan masuk ke dalam gedung Kejati NTB. Di dalam ruangan itulah terjadi aksi pemukulan. Kasus pemukulan ini telah dilaporkan korban ke Polresta Mataram.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB melalui Asisten Intelijen, Munif, menyampaikan klarifikasi atas kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum pegawainya terhadap Adi Faisal, pendiri LSM LAPAS.
Sebelumnya massa yang mengatasnamakan LAPAS melakukan aksi demo di depan Kantor Kejati NTB, setelah menggelar aksi serupa di Pengadilan Negeri Mataram. Aksi demo LAPAS ke Kejati NTB tanpa pemberitahuan, sehingga pintu masuk Kejati ditutup. Namun massa berusaha masuk dengan cara mendobrak.
Untuk mengendalikan situasi, pihak Kejati mempersilahkan perwakilan massa masuk. Semula ditawarkan 5 orang, namun massa menginginkan 8 orang. Massa pun diterima di ruangan Media Center.
Mengenai aksi pemukulan oleh oknum pegawai Kejati NTB terhadap Adi Faisal, Munif menegaskan tidak terjadi begitu saja. Tentu ada sebab akibat. Ia membantah jika pemukulan terjadi secara tiba-tiba.
Pemukulan ini terjadi karena ada rasa jengkel dari anggota kita, sebab yang bersangkutan teriak-teriak bahkan mengumpat-umpat pimpinan kita dengan bahasa yang tak pantas. Itulah yang memancing kenapa sampai terjadi pemukulan. Pastinya, anggota kami emosi karena tidak rela kalau pimpinannya diumpat-umpat,” jelasnya.
Selain mengumpat, pendemo bersikap tidak sopan. “Harapan saya ini bisa diluruskan. Jadi tidak semata-semata karena orang ini seperti apa kemudian tiba-tiba dipukul, itu terjadi sebab akibat sebenarnya,” pungkasnya. (SR)