“Percaya Proses Dalam Kehidupan”

oleh

Percaya adalah suatu hal untuk meyakini sesuatu, hal tersebut akan benar-benar terjadi, dalam agama islam artinya adalah meyakini dengan sepenuh arti bisa dikatakan percaya itu iman. Kita bisa mempercayai semua hal yang ada di dunia ini. Baik itu kegagalan kita, keberhasilan kita, keberentungan kita, dan lainnya. Ketika sudah percaya bahwa itu pasti bisa, maka itu akan bisa.

Sedangkan proses adalah suatu jalan/cara untuk mencapai tujuan, cara tersebut bisa merubah dari yang tidak mungkin menjadi mungkin, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Hidup adalah suatu proses, makanya kita harus melalui proses yang berliku agar mencapai keberhasilan dalam hidup. Kita harus percaya bahwa sesuatu yang tidak bisa menjadi bisa. Dengan adanya proses maka hal ini akan bisa. Tentu dalam menuai proses tidak dilalui dengan mudah.

Hanura

Proses tentu ada yang pahit dan juga ada yang manis. Setiap proses seseorang tentu memiliki cerita sendiri-sendiri. Jangan bandingkan proses kita dengan proses orang lain. Terkadang proses orang lain dalam kehidupan lebih tampak dan cepat sedangkan kita masih lambat, maka hal ini perlu dijadikan motivasi, kenapa dia bisa cepat sedangkan saya tidak. Tentu hal semacam ini akan bisa menjadikan motivasi bagi kita untuk mencapai tujuan kita.

Kita diciptakan oleh tuhan hanya untuk berproses dengan menyembah kepadanya. Ada yang harus dilalui diatas dunia sebelum sampai kita ke kampung kita yang sebenarnya yaitu akhirat. Ketika sebelum sampai ke sana, tentu kita semua mau masuk kedalam surga tuhan kita. Makanya bagi yang memiliki agama tentu dia meyakini bahwa proses dia dengan berhubungan dengan tuhannya(ibadah) itu merupakan proses untuk mencapai keberhasilan untuk masuk ke surga tuhan kita.

Baca Juga  KKG di Sumbawa Jadi Basis INOVASI Lakukan PERMATA

Setiap hal yang dilakukan tentu melalui sebuah proses misalnya menulis, sebelum kita menciptakan sebuah tulisan, maka kita perlu banyak membaca, karena membaca adalah sebuah proses sebelum membuat tulisan. Tanpa membaca kita tidak akan bisa menulis, karena membaca adalah kunci untuk merangkai sebuah kalimat. Proses ini tentu bisa saja cepat dan bisa juga lambat tergantung bagaimana keinginan kita, apakah kita ingin cepat, atau lambat itu tergantung dari diri kita sendiri.

Tidak hanya menulis saja, belajar setiap hari adalah sebuah proses untuk mendapat ilmu yang lebih. Ketika kita belajar maka ilmu itu akan datang dengan sendirinya. Ketika seseorang sudah mengatakan bahwa belajar merupakan proses untuk mendapatkan ilmu maka hal ini sudah dia pahami bahwa ketika seseorang ingin pengetahuan lebih, maka hal ini akan dia lakukan dengan bersungguh-sungguh. Orang yang rajin dalam suatu proses dia akan bisa menikmati hasilnya. Ketika perasaan malas maka hasilnya tetap ada tetapi datang dengan lambat.

Baca Juga  Inilah Rintihan Siswa Sekolah Terpencil di Upacara Hari Kemerdekaan

Tidak ada orang yang hebat tanpa proses yang panjang, ketika kita bertanya kepada orang yang berhasil. Maka dia akan menceritakan proses dia baik itu senang dia, maupun susah dia untuk mencapai titik dia yang sekarang.

Tentu ada keringat, air mata dan kegembiraan dalam suatu proses seseorang. Ketika orang tersebut mempercayai hal ini maka orang tersebut sudah bisa paham bahwa ia sedang percaya proses. Tida ada yang instan dalam dunia ini tanpa proses.

Untuk itu kita hidup diatas dunia adalah proses, proses untuk sukses, proses untuk kebahagiaan akhirat kita. Maka kita harus mempercayai bahwa proses itu ada, orang yang sukses tanpa proses itu hanya omong kosong belaka.

Seseorang yang langsung pintar tanpa belajar itu adalah orang yang tidak percaya proses. Percayalah proses, dengan ini kita bisa sukses. Kesuksesan tidak datang dengan sendiri. Tetapi sukses datang berkat diri kita sendiri. Tergantung niat kita apakah kita mau sukses atau tidak.

Penulis adalah Abdul Jamil Al Rasyid Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand angkatan 2019 berdomisili di Padang Pariaman Sumatera Barat Santri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas Patamuan Tandikek

Caleg Hanura
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *