SUMBAWA BESAR, SR (13/11/2017)
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) tengah menyelesaikan jalan tembus dari Lunyuk menuju Dodo yang merupakan pusat lokasi eksplorasi. Saat itu pengerjaan jalan senilai Rp 20 Milyar lebih oleh tiga kontraktor lokal ini hampir tuntas. Namun muncul sinyalemen jika pengerjaan jalan tembus sepanjang 26 kilometer tersebut merambah hutan lindung.
Manager Sosial Responsibility AMNT, Ir. H. Syarafuddin Jarot yang dicegat SAMAWAREA usai bertemu Bupati Sumbawa, Senin (13/11), mengakui adanya pengerjaan jalan tembus Lunyuk—Dodo. Namun ia membantah jika jalan tembus itu merambah kawasan hutan lindung. Menurut Haji Jarot—sapaan petinggi AMNT ini, jalan tembus tersebut tidak melewati kawasan hutan, melainkan menggunakan jalan yang sudah ada lalu masuk ke kawasan pinjam pakai. “Untuk menggunakan kawasan pinjam pakai ini kami sudah mengantongi ijin,” jelas Haji Jarot.
Pengerjaan jalan tembus ini ungkapnya, hanya melanjutkan jalan lama sepanjang 26 kilometer. Sejauh ini pengerasan jalan sudah mencapai 24,5 kilometer, artinya masih tersisa 1,5 kilometer lagi. Karena itu pihaknya memperkirakan akhir November ini Lunyuk—Dodo sudah tembus, sehingga mobilisasi ke lokasi eksplorasi pada akhir tahun ini sudah bisa melalui jalur darat. “Selama ini untuk pengangkutan barang maupun transportasi orang kami menggunakan helicopter. Dengan adanya jalan tembus ini mobilisasi itu bisa menggunakan jalur darat. Jalan tembus ini hanya mempermudah pengangkutan,” pungkasnya. (JEN/SR)
