SUMBAWA BESAR, SR (15/04/2017)
Sekda Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Rasyidi mengakui jika masyarakat di NTB termasuk Kabupaten Sumbawa sangat kurang memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal tersebut terungkap ketika Ia mengikuti pertemuan di Makasar yang dihadiri seluruh propinsi, kabupaten/kota di wilayah Indonesia bagian timur, belum lama ini.
Kurangnya masyarakat memanfaatkan KUR ini tentu menjadi pertanyaan. Padahal masyarakat sangat diharapkan dapat memaksimalkan program prioritas pemerintah pusat tersebut. Karenanya Sekda pada acara penarikan Undian Simpedes BRI Sumbawa, Sabtu (15/4), meminta BRI bersama pemerintah daerah untuk menggiatkan sosialisasi. Sebab dari penelusuran bahwa kurangnya memanfaatkan KUR ini karena masyarakat masih minim menerima informasi mengenai prosedur maupun manfaat program tersebut. Penyaluran KUR ungkap Sekda, dihajatkan dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan. Melalui KUR ini pemerintah menginginkan terjadi peningkatan akses pada sumber pembiayaan, pengembangan kewirausahan, dan peningkatan pasar produk UMKMK.
KUR adalah pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada UMKMK yang memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan. UMKM dan Koperasi yang diharapkan dapat mengakses KUR adalah yang bergerak di sektor usaha produktif antara lain pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan pinjam. “Plafon pinjamannya dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah,” sebut Sekda.
Karenanya, perbankan diharapkan lebih berperan dalam membangkitkan usaha ekonomi masyarakat melalui berbagai kredit atau pembiayaan salah satunya KUR. Ketika usaha bangkit maka gerakan perekonomian di daerah ini akan mampu memberikan sumbangsih terbesar dalam pembangunan di masa yang akan datang.
Seperti diberitakan, untuk pinjaman KUR yang sudah dilayani BRI Sumbawa sampai dengan Maret 2017 ini mencapai Rp 15,8 Milyar. (JEN/SR)