MATARAM, SR (03/04/2017)
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerjasama dengan Pemerintah Australia mengembangkan aplikasi saring berbasis android bernama Ruang Desa melalui program Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK). Aplikasi yang diluncurkan Januari 2017 oleh Kemendes PDTT dan Duta Besar Australia kini tengah memasuki fase ujicoba selama enam bulan yang dilaksanakan di tiga provinsi yakni Jawa Timur, Aceh dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian Pelatihan Informasi (Balilatfo) Kemendes PDTT, M Nurdin yang meluncurkan aplikasi ini di Mataram mengatakan bahwa teknologi adalah instrumen kunci yang bisa mendukung pembangunan desa. “Kementerian menyambut baik kerjasama dengan Pemprov NTB untuk menguji aplikasi ini. Kami harap kerjasama ini dapat berlanjut, sehingga dapat mendukung perluasan penggunaan aplikasi ini di provinsi lain di Indonesia,” ujarnya, Senin (3/4).
Ia juga berharap, aplikasi ini dapat membangun efektifitas dan efisiensi kerja fasilitator desa. Ruang desa juga dimaksudkan memudahkan pemerintah untuk mendapatkan data yang aktual dalam memetakan permasalahan mendesak yang ada di desa. Dalam uji coba tersebut, Kemendes PDTT dan KOMPAK melakukan pengenalan dan pelatihan fitur ruang desa bagi 50 pendamping dan aparat desa Provinsi NTB tepatnya di Hotel Santika Kota Mataram. “Jadi pelatihan ini dilaksanakan agar mereka dapat menggunakan aplikasi ini dengan baik, sehingga terjadi sinergisitas antara pemerintah pusat dalam hal ini Kemendes PDTT dengan pemerintah daerah terkait pelaksanaan Undang-Undang (UU) desa,” terang M Nurdin sembari menambahkan ruang desa dapat dikembangkan di wilayah lain sehingga 21.000 fasilitator desa dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung pemerintah desa melaksanakan tugas mereka termasuk pengelolaan dana desa.
Sekedar informasi, ruang desa adalah portal belajar elektronik yang memiliki fitur konsultasi langsung terkait UU Desa dan menyediakan akses ke sumber belajar termasuk video tutorial. Pendamping dan aparatur desa dapat melakukan tanya jawab lewat percakapan pesan (chat) dan suara (call). Selain itu, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur SMS blast dan In-App push notification yang dapat digunakan untuk berkirim informasi kepada seluruh penggunanya. Dalam hal ini pula, Kementerian juga dapat memberikan bimbingan dan pembaharuan peraturan serta informasi langsung ke fasilitator dan pemerintah desa. (NA/SR)
