SUMBAWA BESAR, SR (23/12/2016)
Mutasi jilid dua pemerintahan HM Husni Djibril B.Sc—Drs. H. Mahmud Abdullah tinggal menghitung hari. Mutasi yang dikhabarkan yang terbesar ini akan berlangsung tidak sampai lewat dari 30 Desember 2016. Pasalnya tidak hanya pejabat eselon II yang masuk gerbong tapi juga para staf hingga di tingkat bawah. “Mutasi wajib dilaksanakan bulan ini, paling lambat 30 Desember 2016,” tegas Bupati Sumbawa, HM Husni Djibril saat dicegat usai Sholat Jumat di Masjid Syuhada, siang tadi.
Mutasi tersebut dilakukan karena sudah menggunakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru. Sebab sebulan OPD ditetapkan harus sudah dilaksanakan. Untuk pelaksanaannya jelas Bupati, perangkatnya sudah tersedia dan terisi. “Antara OPD lama dan OPD baru ini banyak perubahannya, karena itu mutasi menjadi kewajiban mengingat penataan organisasi baru akan disesuaikan dengan personil yang ada. Sepanjang itu belum dilaksanakan mutasi, sepanjang itu pula OPD baru belum berlaku,” kata Bupati.
Yang menjadi persoalan lanjut Bupati, ketika mutasi tidak dilaksanakan pada bulan ini, maka akan ada konsekwensi yang harus diterima daerah, terutama yang berkaitan dengan anggaran, bidang tugas masing-masing, dan gaji tidak mungkin terbayar. “Tanggal 1 Januari mereka (aparatur) sudah harus menjadi pekerja di situ (OPD baru, Red). Begitu OPD baru ditetapkan kemudian mutasi berlangsung, maka seluruh perangkat kerja sudah pada posisi masing-masing maka gaji tanggal 1 Januari 2017 sudah bisa dibayar,” terang Bupati.
Namun Ia menjamin dalam pelaksanaan mutasi ini, tidak akan ada demosi. Hal ini dilakukan agar para aparatur tenang dalam bekerja dan tidak menjadikan mutasi itu sebagai momok yang menakutkan. Pastinya akan menempatkan aparatur pada posisi yang sesuai dengan kompetensinya atau menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat. Semua ini sudah melalui seleksi dan hasil pertimbangan Baperjakat. Meski diakui Bupati, tingkat subyektifitas pasti ada tapi tidak berarti apa-apa karena hanya menyangkut masalah satu-dua personil. “Itu manusiawi dan kekeliruan bisa terjadi. Nanti kekeliruan itu bisa diperbaiki,” pungkasnya. (JEN/SR)