Tragis, Gadis Bisu Diperkosa dan Hamil 5 Bulan

oleh
ilustrasi

SUMBAWA BESAR, SR (30/09/2016)

Nasib pilu dirundung gadis bisu, sebut saja Bulan (bukan nama sebenarnya). Gadis berumur 16 tahun ini diduga diperkosa. Akibatnya penyandang tunawicara yang tinggal di Kecamatan Orong Telu ini positif hamil 5 bulan. Diduga kuat pelaku bermoral bejat itu adalah orang yang sangat dikenalnya. Sekarang kasus tersebut ditangani pihak kepolisian Polres Sumbawa setelah korban didampingi orang tua dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa, melaporkannya secara resmi, Jumat (30/9).

Hanura

Ditemui SAMAWAREA usai mendampingi korban, Pengurus LPA Kabupaten Sumbawa, Fatriaturrahma, S.Pd, mengatakan, kasus ini diperkirakan terjadi sejak Maret lalu. Ini diketahui dari cerita korban yang diterjemahkan melalui bahasa tubuhnya. Sebelumnya pelaku datang ke rumah korban yang kebetulan dalam kondisi sepi. Seperti sudah direncanakan, pelaku langsung masuk dan mendorong tubuh korban ke dalam kamar. Korban sempat berontak tapi pelaku menganiayanya dengan cara memukul kaki korban menggunakan kayu, mulutnya dibekap dan lehernya dicekik. Saat itulah korban diduga diperkosa. Di lain waktu pada bulan yang sama, pelaku kembali melakukan aksinya. Saat kejadian kedua ini, rumah juga dalam keadaan sepi. Ibu korban berada di sawah, dan ayahnya pergi mengajar. Kasus ini terungkap ketika korban mengeluh kepada neneknya kalau badannya terasa sakit. Tapi keluhan korban ini ditanggapi biasa karena menganggap sakitnya juga biasa. Lambat laun, muncul kecurigaan setelah ibunya melihat postur tubuh korban berubah seperti orang hamil. Saat diperiksa, ternyata benar korban hamil dan usia kandungannya sudah mencapai 5 bulan. Lalu siapa pelakunya ? menurut Atul—sapaan akrab aktivitas perempuan dan anak ini, kecurigaan mengarah kepada teman kakak korban. Sebab korban seketika berteriak sambil menunjuk ke arah lelaki tersebut yang muncul di hadapannya. “Inilah kecurigaan awal, tapi kami sudah menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian, semoga bisa diungkap,” harapnya.

Baca Juga  Asyik Duduk di Berugak, Seorang Pelajar Diseruduk Hino

Untuk menangan psikis korban lanjut Atul, korban akan dibawa ke Mataram untuk dirawat di Panti Disabilitas. Di panti ini juga ada orang yang ahli dalam menterjemahkan bahasa tubuh korban sehingga kronologi pasti dari kejadian yang menimpanya dapat terungkap. “Rabu depan kami akan mengantarnya ke Mataram. Kami juga sudah berkoordinasi dengan LPA di sana,” ungkap Atul.

Sementara itu Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Sumbawa, AIPTU Romy mengakui adanya laporan tersebut. Untuk tindaklanjutnya, telah ditangani penyidik Unit PPA Reserse dan Kriminal (Reskrim). (JEN/SR)

Caleg Hanura
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *