Sumbawa Besar, SR (13/08)
Kota Sumbawa dalam beberapa minggu ini krisis air bersih akibat kurang lancarnya distribusi air PDAM. Selain tidak lancar, air yang mengalir sangat kecil dan keruh. Kondisi ini membuat para pelanggan mengeluh. “Sejak lebaran kemarin sampai sekarang, air PDAM macet,” kata Ronde, warga yang tinggal di wilayah Kelurahan Uma Sima.
Ia menilai kondisi tersebut menggambarkan manajemen pengelolaan air bersih oleh PDAM tidak becus. “Ini tidak sesuai dengan komitmen dan visi misi Direktur PDAM yang baru sebagai upaya meningkatkan pelayanan,” ketusnya.
Hal senada dikatakan Taufik, warga lainnya. Menurutnya, sebaiknya Dirut PDAM yang belum lama menjabat ini diganti. Dia menilai pejabat itu hanya omdo (omong doang) karena ucapannya tidak sesuai dengan kenyataan. “Dari segi pengelolaan air bersih, masih lebih bagus Dirut yang lalu,” tukasnya.
Sementara Hariadi hanya berharap menajemen PDAM segera mengatasi persoalan pendistribusian air bersih yang mengalami masalah dalam beberapa minggu ini. Dia mengaku keberadaan air PDAM sangat vital untuk keperluan rumah tangga, karenanya penanganan secara professional harus dikedepankan. “Jangan kecewakan kami yang sudah terlanjur percaya, berikan kami kebanggaan bahwa manajemen sekarang jauh lebih bagus dari yang lalu,” cetusnya.
Menanggapi keluhan masyarakat, Dirut PDAM Sumbawa, Hasanuddin SE yang dihubungi belum lama ini, mengakui kondisi tersebut. Hal ini terjadi karena pipa 14 dan 16 inch yang berada di Semongkat, Batu Lanteh, mendadak bocor. Kerusakan itu sedang ditangani dan berharap dalam waktu satu atau dua hari ini teratasi. Ia juga mengakui pendistribusian air mengalami kekeruhan, akibat dari proses pengerjaan pipa yang dilakukan personilnya di lapangan.
Ace—akrab ia disapa tak menampik kondisi itu menyebabkan pelayanan kepada masyarakat menjadi terganggu, dan telah berlangsung pasca lebaran kemarin. Dalam hal ini pihaknya mengaku belum begitu banyak menerima keluhan, hanya ada pelanggan terutama di wilayah PPN Bukit Permai dan Penyaring yang samasekali tidak mendapatkan air. “Kami akan selalu standby 24 jam, apapun laporan langsung kami tindaklanjuti. Dan kerusakan segera kami tangani meski tidak berlangsung cepat tergantung parah dan tidaknya kerusakan tersebut,” akunya.
Terhadap kondisi tersebut, Ace menyampaikan permohonan maaf dan pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. (*) Baca juga di Gaung NTB