Sumbawa Besar, SR (23/05)
Puluhan pelajar unjuk kebolehan dalam Pemilihan Duta Baca tingkat SMA/SMK/MA se-Kabupaten Sumbawa, Kamis (23/5). Para pelajar dari sejumlah sekolah ini tampak antusias, dengan kemampuan berpidato yang membuat decak kagum dewan juri dan tamu undangan termasuk para pejabat propinsi dan daerah. Sebab selain kepiawaian dalam bertutur kata dengan penguasaan Bahasa Inggris yang fasih, juga berkemampuan dalam menguasai materi.
Kegiatan yang dilaksanakan di salah satu ruang Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS) ini merupakan hasil kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB, Arpusda Kabupaten Sumbawa dan universitas setempat.
Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB, Ir H Mokhlis M.Si dalam sambutannya, mengatakan, pemilihan duta baca merupakan salah satu kegiatan instansinya pada Tahun 2014, sebagai upaya pemerintah dalam mendorong kreatifitas dan minat membaca. “Alhamdulillah, antusias pelajar mengikuti kegiatan ini sangat tinggi,” ucapnya.
Bagi yang terpilih menjadi duta baca pada perlombaan ini, ungkap Haji Mokhlis—akrab pejabat santun ini disapa, akan diberikan peran dalam beberapa event yang berkaitan dengan perpustakaan tidak hanya di daerah ini tapi juga di propinsi, seperti talk show dan bedah buku.
Selain pemilihan duta baca, upaya lain terus dilakukan dalam membangun minat baca masyarakat. Pihaknya memberikan ruang dan dukungan kepada komunitas-komunitas baca, melalui bantuan buku untuk masjid, pondok pesantren, dan perpustakaan desa. “Buku apa yang mereka butuhkan, kami siap memberikan support melalui program Magrib Mengaji, Desa Membaca,” kata Magister Sains jebolan UGM yang sempat menjadi penjabat Bupati Sumbawa ini.
Menyinggung pemilihan duta baca di Kabupaten Sumbawa Tahun 2014 ini, Perpustakaan dan Arsip NTB menjalin kerjasama dengan UTS. Ke depan pihaknya akan menggelar kegiatan serupa bekerjasama dengan komunitas baca, lembaga, maupun sekolah dan perguruan tinggi lainnya.
Pihaknya telah mengagendakan sejumlah kegiatan pasca Pilpres. Di antaranya Lomba Sakeco Minat Baca sebagai strategi memotivasi minat baca masyarakat melalui adat istiadat dan budaya Tau Samawa. Masih di Sumbawa, juga diadakan talkshow dengan mendatangkan duta baca tingkat nasional, penerbit buku dan pembicara-pembicara terkenal.
Hal ini dilakukan berangkat dari keprihatinan bahwa tingkat kelulusan Ujian Nasional di Sumbawa Tahun 2014 ini cukup rendah. Sumbawa berada di rangking 7 dari 10 kabupaten/kota di NTB. Untuk meningkatkan prestasi kelulusan di masa mendatang, salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menggelar minat baca karena peradaban tertinggi adalah membaca. “Siapa yang ingin beradab, harus membaca,” cetusnya.
Sementara Kepala Arpusda Sumbawa, M Syahril S.Pd M.Pd menambahkan bahwa pemilihan duta baca baik tingkat kabupaten maupun propinsi bagian dari upaya pemerintah mengembangkan dan membudayakan minat baca masyarakat. Tentu hal ini dimulai dari para pelajar dalam upaya mencerdaskan masyarakat. Karena mencerdaskan masyarakat ini harus dimulai dari membaca. “Satu buku yang kita baca saat ini akan menyelamatkan masyarakat kita berkali-kali di masa mendatang. Apalagi ada slogan “membaca adalah batas tertinggi dari sebuah peradaban manusia”. Secara logis, dalam meningkatkan peradaban manusia, membaca adalah hal yang paling utama,” ucapnya.
Ketua Dewan Juri Pemilihan Duta Baca, Mustakim Biawan yang ditemui di sela-sela penjurian, menilai kegiatan tersebut cukup kreatif dan inovatif, serta langkah strategis dalam membangun minat baca masyarakat. “Saya angkat topi, salut dengan jajaran penyelenggara,” kata Mustakim.
Ia mengatakan kreatifitas sangat penting dalam membangun sebuah bangsa. Tanpa kreatifitas, sebuah bangsa tidak akan maju. “Meski pintar kalau tidak kreatif, percuma, karena tidak ada nilai tambahnya,” ucapnya.
Pemilihan duta baca ini ungkap Mustakim, bagian dari mempersiapkan generasi muda yang kreatif di masa mendatang. Sebab masa depan sangat ditentukan oleh orang-orang yang kreatif yang memiliki kecerdasan social.
Mustakim yang dikenal sebagai budayawan ini mengaku takjub menyaksikan kecerdasan para peserta lomba. Keberanian, kecakapan, dan penguasaan materi tergambar dalam diri para peserta. “Saya tidak membayangkan pesertanya sehebat ini. Dan tidak pernah saya dapatkan yang seperti ini sejak menjadi dewan juri di beragam event. Mereka fasih berbahasa Inggris, bahkan kemampuannya melahap semua pertanyaan dewan juri,” tandasnya.
Secara terpisah, Aries Zulkarnain—Executive Director Lembaga Riset Kebudayaan Daerah “Pajenang” Kabupaten Sumbawa, menyebutkan ada tiga hal penguatan kualitas yang terlihat dalam pelaksanaan Pemilihan Duta Baca tersebut.
Adalah kualitas pesertanya yang luar biasa, karena paparan materi yang disajikan peserta sebagiannya menggunakan Bahasa Inggris. Selanjutnya kualitas penyelenggaraannya, hasil kerjasama yang apik antara Arpusda NTB, Arpusda kabupaten Sumbawa dan UTS. Kualitas selanjutnya adalah materi lomba, bahwa peserta tidak hanya berbicara secara normative
bagaimana meningkatkan minat baca masyarakat, tapi mereka dituntut memiliki pengetahuan yang begitu luas tentang arti dari sebuah perpustakaan, buku dan sebagainya. Pertanyaan yang diajukan oleh juri, mampu dijawab secara lugas oleh para peserta.
Ia berharap kegiatan ini berkesinambungan, dan bukan hanya dilaksanakan oleh Arpusda tapi semua lini harus berperan. “Arpusda sudah mengawalinya dengan baik, harus disambut oleh pihak-pihak lain, karena mencerdaskan masyarakat melalui minat baca adalah tanggung jawab bersama,” pungkas Aries—akrab pria yang juga Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa ini disapa. (*)