Sumbawa Besar, SR (26/03)
Tak dapat dipungkiri, konstribusi lembaga keuangan dalam menopang laju pertumbuhan ekonomi daerah sangat besar. Hal ini terlihat bagaimana sector perbankan ini mendukung permodalan bagi tumbuhnya sector usaha kecil (mikro) dan rumah tangga di Kabupaten Sumbawa. Karena dengan bantuan permodalan, para pelaku usaha bisa survive untuk menggerakkan usahanya sehingga mampu memberikan konstribusi pada pertumbuhan ekonomi. Demikian dikatakan Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Perekonomian dan Pembangunan (APP) Setda Sumbawa, Wirawan S.Si ST saat dimintai tanggapannya terkait konstribusi lembaga keuangan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi daerah khususnya Kabupaten Sumbawa, Selasa (25/3).
Wirawan mengakui hampir di semua kecamatan, lembaga perbankan ini menyediakan pos-pos pelayanan yang intinya untuk memudahkan masyarakat mengakses permodalan, di samping tenaga lapangan yang demikian dinamis menjangkau masyarakat hingga ke level paling bawah. Seperti yang dilakukan BNI, BRI, dan Bank NTB.
Hampir dapat dipastikan ungkap mantan Kabag Humas dan Protokol ini bahwa roda ekonomi akan pincang apabila tidak ditopang keberadaan lembaga keuangan. “Dan positifnya saya melihat akselerasi pengembangan lembaga keuangan di daerah ini sangat dinamis. Kalau dulu kita hanya mengenal BNI, BRI dan Bank NTB, sekarang sudah ada Bank Mandiri, Bank Mega, dan Bank Pundi. Ini menunjukkan bahwa roda perekonomian Sumbawa ini bergerak dengan potensi ekonominya besar,” ucapnya.
Sebab lanjut Wirawan, pembukaan cabang sebuah lembaga keuangan ini tentu melihat potensi ekonomi suatu daerah, baik potensi untuk menyimpan maupun potensi sector usahanya, yang diharapkan mampu menyerap pinjaman dari bank. Inilah manfaat dari fungsi intermediasi perbankan, di sisi lain pemerintah juga menikmati manfaat langsungnya berupa program Comdev (community development) maupun CSR (Coorporate Social Responsibility) dari bank yang dihajatkan untuk membantu pemerintah dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan kemasyarakatan.
Seperti diketahui kiprah BRI, BNI, dan Bank NTB selama ini ikut memajukan dunia pendidikan, menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan lainnya. Bank-bank swasta meski dalam skala yang terbatas juga memiliki CSR yang bisa langsung dinikmati oleh masyarakat. Ke depan saran Wirawan, yang perlu dibicarakan bagaimana pola koordinasi antara pemerintah dengan lembaga keuangan yang ada dalam pengucuran CSR itu agar tidak terjadi tumpang tindih sasaran antara program pemerintah dan program lembaga keuangan. “Kita harapkan program ini saling terintergrasi sehingga efektif untuk menjawab persoalan kemasyarakatan,” ujarnya. (*)
