LOMBOK TIMUR, samawarea.com (7 Oktober 2025) – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, mendorong para santri di Ma’had Darul Qur’an Wal Hadits Al-Majidiyyah Asy-Syafi’iyyah Nahdlatul Wathan (NW) Anjani untuk tidak hanya fokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga mengasah kecerdasan emosional dan spiritual. Hal itu disampaikannya saat menghadiri peringatan Adz-Dzikrol Hauliyyah ke-60 di pondok pesantren tersebut, Senin (6/10/2025).
“Cerdas secara intelektual saja tidak cukup. Kalau ingin menjadi pemimpin, mengarahkan umat, dan sukses di era sekarang, maka dibutuhkan juga kecerdasan emosional dan spiritual,”ujarnya.
Gubernur Iqbal menjelaskan bahwa dunia saat ini telah berubah. Akses terhadap informasi menjadi sangat mudah berkat teknologi digital. Ia bahkan mencontohkan, “Informasi apapun bisa kita tanya di Google atau ChatGPT.”
Namun, lanjutnya, kemudahan itu membuat kecerdasan intelektual tidak lagi menjadi satu-satunya tolak ukur kesuksesan. Kecerdasan emosional dan spiritual menjadi kunci utama untuk bisa bertahan, memimpin, dan memberi arah kepada umat.
Mengutip Surah Al-Fath, Gubernur menegaskan bahwa ketenangan hati adalah ciri orang beriman. Dari keimanan inilah lahir kecerdasan emosional—kemampuan mengendalikan diri dan menjaga sikap.
“Inilah kelebihan para santri dan santriwati. Mereka tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual,” ucapnya.
Gubernur Iqbal pun menaruh harapan besar pada para santri dan alumni Ma’had NW Anjani untuk kelak menjadi pemimpin, pembimbing, dan teladan bagi umat. Ia juga menyoroti tantangan umat Islam saat ini yang, meskipun mayoritas, masih berada di kelompok ekonomi terbawah.
“Karena itu, tugas kita semua untuk membangun dan memberdayakan umat. Saya berdoa agar kita semua bisa menjadi penyebar rahmat Allah, Islam Rahmatan Lil Alamin,” pungkasnya. (SR)






