SUMBAWA BESAR, samawarea.com (28 Agustus 2025) — Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), termasuk Kabupaten Sumbawa, kian mengkhawatirkan.
Dalam beberapa hari terakhir, rentetan kasus pembunuhan dan aksi kejahatan jalanan seperti begal kembali mencuat, bahkan menelan korban jiwa.
Salah satu kasus paling tragis terjadi di Pantai Nipah, Dusun Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, pada Rabu (27/8/2025) pukul 01.30 Wita.
Aksi kejam pelaku begal menyebabkan dua korban, satu di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban yang selamat adalah RA (19), seorang mahasiswa Universitas Mataram (UNRAM) asal Sumbawa. Saat ini ia tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka serius.
Sementara itu, rekan perempuannya yang berinisial MVPN (19), mahasiswi asal Pejanggik Pajang, Kota Mataram, meninggal dunia di tempat kejadian setelah diserang pelaku.
Tak hanya di Lombok Utara, aksi serupa terjadi di wilayah Samota, Kelurahan Brang Biji, Sumbawa. Sepasang suami istri menjadi korban pembegalan saat melintas di kawasan tersebut. Sang suami mengalami luka berat hingga harus dirawat intensif dan hanya bisa makan melalui selang infus. Sepeda motor milik korban turut raib digondol pelaku.
Rentetan aksi kriminal ini menimbulkan keresahan mendalam di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Salah satunya datang dari pemuda Sumbawa, Datu Yon, yang turut angkat suara atas situasi yang dinilainya kian memprihatinkan.
“Kami sangat prihatin dan marah atas kejadian-kejadian ini. Tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Aparat penegak hukum harus bertindak tegas dan cepat untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tegas pria gondrong ini kepada samawarea.com, Kamis (28/8).
Ia juga mendorong pemerintah dan aparat keamanan untuk memperkuat patroli serta memberdayakan sistem keamanan lingkungan agar masyarakat tidak menjadi korban berikutnya. (SR)






