SUMBAWA BESAR, samawarea.com (29 Juli 2025) – Potensi pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sumbawa mencapai Rp 116,8 Milyar yang berasal dari potensi aktif (DU), TMDU 1-5 tahun dan TMDU >5 tahun dengan 191.043 objek/unit kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat pribadi, umum dan dinas.
Dari potensi ini, target penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) untuk tahun 2025 mencapai hampir Rp 31 miliar.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Unit Pelaksana Pendapatan Daerah (UPTB-UPPD) Sumbawa, Syaharuddin,S.Sos, M.Ec.Dev yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/7/25), menyebutkan bahwa target tersebut terbagi menjadi dua. Target PKB untuk provinsi sebesar Rp 19 miliar, dan target Opsen PKB untuk kabupaten sekitar Rp 13 miliar.
“Total Opsen yang diterima Kabupaten Sumbawa dari pajak kendaraan bermotor (PKB) dan BBNKB tahun ini mendekati Rp 31 miliar,” ujarnya.
Syaharuddin yang juga Kepala Samsat KSB ini juga menambahkan bahwa dari semester pertama 2025, realisasi penerimaan pajak sudah mencapai persentase yang menggembirakan. Meski demikian, ia menekankan bahwa potensi PKB dan BBNKB di Sumbawa sebenarnya jauh lebih besar.
“Potensi PKB murni dan Opsen PKB kita sekitar Rp 70 miliar. Kalau ditambahkan dengan BBNKB, total potensi bisa mencapai lebih dari Rp 100 miliar,” ungkapnya.
Namun, ia juga menyoroti minimnya dukungan dari pemerintah daerah, khususnya dalam cost sharing dari opsen PKB dalm rangka pendanaan kegiatan penagihan. “Dukungan dari kabupaten dalam hal ini hanya sekitar 2% dari target. Itu sangat minim,” katanya.
Dalam menghadapi tantangan keterbatasan sumber daya, UPTB-UPPD Sumbawa menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak. Salah satu metode yang terbukti efektif adalah melalui kegiatan pelayanan jemput bola, seperti program Samsat Keliling, salah satunya digelar di Lapangan Pahlawan, kegiatan Car Free Night (CFN).
Upaya ini merupakan stategi untuk menyadarkan masyrkat WP PKB dengan memberikan insentif berupa barang seperti pemberian hadiah, sopenir dan bagi2 sembakau kepada WP yg datang membayar pajak Kendaraannya “Dalam dua kali pelaksanaan CFN, kami berhasil menarik hampir Rp30 juta. Sekitar 60% masuk ke kas kabupaten,” terang Syaharuddin.
Ia juga menyayangkan kurangnya kolaborasi dengan instansi terkait, termasuk Bapenda Kabupaten Sumbawa. “Alasannya tidak ada anggaran. Padahal ini kesempatan besar untuk meningkatkan pendapatan daerah dari PAD sektor pajak PKB,” ujarnya.
Syaharuddin berharap sinergi antara provinsi dan kabupaten bisa lebih diperkuat, melalui UPTB UPPD Samsat terutama dalam upaya optimalisasi pajak daerah. “Kalau seluruh potensi ini bisa dimaksimalkan, tentu akan sangat berdampak bagi pembangunan di Sumbawa,” pungkasnya. (SR)






