MATARAM, samawarea.com (9 Mei 2025) – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas aksi premanisme lewat Operasi Pekat II Rinjani 2025. Dalam kurun waktu tujuh hari, sebanyak 42 pelaku berhasil diamankan dari berbagai wilayah di NTB.
Operasi yang digelar serentak bersama jajaran Polres ini mencatat hasil signifikan. Dari total 42 pelaku yang diamankan, 16 di antaranya merupakan Target Operasi (TO), sementara 26 lainnya merupakan pelaku non-TO yang tertangkap langsung saat operasi berlangsung.
“Selama tujuh hari pelaksanaan Operasi Pekat II Rinjani 2025, puluhan orang berhasil diamankan dan akan diproses melalui penegakan hukum,” kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid, S.I.K., dalam keterangan resminya, Jumat (9/5).
Operasi ini melibatkan tiga satuan tugas utama, yakni Satgas Deteksi, Satgas Penegakan Hukum (Gakkum), dan Satgas Bantuan Operasi (Banops). Ketiga satgas tersebut bekerja secara sinergis dalam mengantisipasi dan menindak potensi gangguan keamanan yang ditimbulkan oleh aksi premanisme.
Menurut Kombes Pol. Kholid, operasi ini tak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga bertujuan menciptakan efek jera dan membangun kesadaran hukum di tengah masyarakat.
“Penindakan terhadap para pelaku bukan hanya soal penangkapan, tetapi juga bagian dari upaya menciptakan efek jera dan membangun kesadaran hukum,” ujarnya.
Polda NTB memastikan bahwa Operasi Pekat II Rinjani akan terus digelar secara berkelanjutan sebagai bagian dari strategi menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah NTB. (SR)