Dinas PUPR Usulkan Anggaran dan Desain Jembatan Konvensional Termasuk Penghubung Ropang–Tiga Desa

oleh -1143 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (9 Mei 2025) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa, Dian Sidharta, ST, menyikapi kondisi jembatan penghubung antara Kecamatan Ropang dan tiga desa, yakni Ranan, Lebangkar, serta Lawin, yang kian mengkhawatirkan.

Jembatan sepanjang enam meter yang menjadi satu-satunya akses vital bagi ribuan warga ini terancam putus akibat kerusakan parah pada struktur penyangga utamanya.

Kepada samawarea, Jumat (9/5/25), Dian menjelaskan bahwa jika jembatan benar-benar ambruk, maka akan dijalankan mekanisme tanggap darurat melalui BPBD. PUPR juga menjadi bagian dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Bencana BPBD.

Kami sudah melakukan survei untuk mengidentifikasi kerusakan terbaru sebagai bahan pengusulan program. Tahun ini, kami juga telah mengusulkan desain jembatan konvensional serta anggaran pembangunannya, tentu menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran,” jelasnya.

Dian berharap masyarakat bersabar dan mendoakan agar semua proses berjalan lancar.

Kami mohon doa dan permakluman dari masyarakat atas ketidaknyamanan ini. Insya Allah, pemerintah tidak tinggal diam,” tambahnya.

Sebelumnya Anggota DPRD Sumbawa, Juliansyah SE berharap agar perhatian serius dari pemerintah segera diwujudkan dalam bentuk pembangunan jembatan permanen demi kelancaran akses, keselamatan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Jembatan yang menjadi satu satunya akses warga Ranan, Lebangkar, serta Lawin, dibangun berbahan kayu. Jembatan tersebut sebelumnya sempat ambruk dan ditangani secara darurat oleh BPBD Sumbawa melalui pemasangan plat baja. Namun, perbaikan itu hanya bertahan sementara.

PT Amman Mineral kemudian turun tangan melakukan perbaikan menggunakan material kayu. Sayangnya, kondisi cuaca dan usia material membuat kayu tersebut mulai lapuk dan tidak lagi aman untuk dilewati.

Padahal, jembatan ini setiap harinya dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat dengan beban hingga 7 ton. Jika tidak segera diperbaiki, warga dari ketiga desa tersebut dikhawatirkan akan terisolur karena tidak ada jalur alternatif menuju pusat Kecamatan Ropang. (SR)

AMNT pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *