SUMBAWA BESAR, samawarea.com (15 Maret 2025) – Masjid Al-Falah, Desa Karang Dima, Kecamatan Labuhan Badas, menjadi saksi kehangatan Safari Ramadhan Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, bersama masyarakat setempat.
Dalam acara yang penuh kekhusyukan ini, Bupati H. Jarot mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali bersilaturahmi di tempat yang begitu dekat dengan kehidupannya. Ibarat sholat di masjid tersebut bagian dari napak tilasnya.
“Masjid ini bukan hanya tempat ibadah bagi saya, tetapi juga bagian dari hidup saya. Di masjid ini saya biasanya menjalankan shalat lima waktu, shalat tarawih, dan shalat subuh berjama’ah. Saya merasa bahagia bisa bertemu kembali dengan keluarga saya di Desa Karang Dima ini,” ujar Bupati H. Jarot.
Dalam kesempatan itu, Bupati H. Jarot kembali mengajak masyarakat untuk menggiatkan shalat subuh berjama’ah sebagai bagian dari ikhtiar membangun Sumbawa Unggul, Maju, dan Sejahtera.
Ia mengenang bahwa tugasnya sebagai Bupati Sumbawa dimulai bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, sebuah momen yang semakin memperkuat tekadnya untuk membangun Sumbawa berlandaskan Imtaq yang kuat dan Iptek yang unggul.
“Terima kasih atas do’a dan dukungan masyarakat Desa Karang Dima. Semoga kami dapat terus berbuat yang terbaik untuk daerah ini dan menjadi pemimpin yang adil dan amanah,” ucapnya.
Sebagai wujud kepedulian terhadap rumah ibadah dan kesejahteraan umat, Pemkab Sumbawa bersama lembaga terkait menyerahkan sejumlah bantuan, antara lain bantuan pembangunan Masjid Al-Falah senilai Rp. 25 juta dari Pemkab Sumbawa, bantuan paket Ramadhan untuk Takmir Masjid Al-Falah dari BAZNAS Sumbawa dan Bantuan Al-Qur’an dari Kantor Kementerian Agama Kab. Sumbawa.
Acara ini dihadiri Pimpinan DPRD Sumbawa, Sekretaris Daerah, Anggota Forkopimda, Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua BAZNAS, Ketua TP. PKK, Kepala Perangkat Daerah, Kepala Bagian, Camat Labuhan Badas, Kepala Desa Karang Dima, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Sementara Ustadz Qandil Mustakim, Lc., dalam tausyiahnya mengingatkan jama’ah akan pentingnya mensyukuri nikmat Allah SWT, terutama atas kesempatan bertemu dengan bulan suci Ramadhan. Beliau mengutip hadits Nabi yang menyatakan bahwa sangat merugi orang yang bertemu Ramadhan tetapi tidak memperoleh ampunan dari Allah SWT. (SR)