Miris ! Puluhan Pelajar SMP dan SMA di Sumbawa Terpapar Narkoba

oleh -822 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (24 Januari 2025) – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumbawa, AKBP Deni Priyadi S.Sos., M.AP, mengungkapkan bahwa peredaran narkoba di wilayahnya semakin mengkhawatirkan.

Yang lebih menyedihkan, sebagian besar yang terpapar adalah anak-anak di bawah umur, terutama pelajar SMP dan SMA. Hal ini terungkap melalui data rehabilitasi tahun 2024 di Klinik Pratama BNN Kabupaten Sumbawa yang menunjukkan bahwa dari 76 orang yang direhabilitasi, 45 di antaranya berusia antara 15 hingga 25 tahun, yang sebagian besar adalah pelajar.

“Pelajar SMP berjumlah 21 anak, sedangkan pelajar SMA 24 anak. Ini sangat miris dan menjadi keprihatinan kita bersama. Kita harus mengambil langkah konkret agar angka ini tidak terus meningkat,” ungkap AKBP Deni dapam Rapat Koordinasi Pengembangan dan Pembinaan Kabupaten Kota Tanggap Ancaman Narkoba, di Ruang Rapat Sekda Sumbawa, Jumat (24/1/2025).

Ia mengaku dua minggu yang lalu, dua minggu lalu, BNN Sumbawa menerima seorang anak yang diantar oleh orang tuanya untuk rehabilitasi. Dalam wawancara, anak tersebut diketahui merupakan santri di salah satu pondok pesantren.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata beberapa teman-temannya di pesantren juga terpapar narkoba. Sebagai upaya pencegahan, BNN berkoordinasi dengan pihak pondok pesantren dan menggelar deklarasi untuk menanggulangi peredaran narkoba di lingkungan pesantren tersebut.

Penyelidikan juga mengungkapkan bahwa anak tersebut sebelumnya berasal dari salah satu SMP dan telah beberapa kali pindah sekolah.

“Ini menjadi pekerjaan rumah kita semua untuk mengatasi masalah ini. Kita tidak ingin peredaran narkoba semakin meluas dan merusak masa depan anak-anak,” tegas AKBP Deni.

Untuk itu, BNN mengajak semua pihak untuk memperkuat komitmen dalam memutus mata rantai peredaran narkoba. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) diminta untuk terus memperkuat edukasi mengenai bahaya narkoba di sekolah-sekolah.

Selain itu, Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja diharapkan memberikan pelatihan kepada mantan narapidana narkoba, sehingga mereka memiliki keterampilan dan kesempatan untuk memulai kehidupan baru tanpa terjerat narkoba.

Demikian dengan Dinas Kesehatan (Dikes) juga berkolaborasi untuk terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba serta melakukan rehabilitasi bagi penyalahguna dan korban narkoba.

Dengan adanya kolaborasi antara instansi pemerintah, lembaga pendidikan, serta masyarakat, diharapkan peredaran narkoba di kalangan pelajar dan generasi muda bisa diminimalisir. Keberhasilan ini membutuhkan kesadaran dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat untuk menjaga generasi penerus bangsa dari bahaya narkoba.

“Masalah narkoba ini tidak bisa kita tangani sendiri. Semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkan Sumbawa bersih narkoba,” pungkasnya. (SR)

 

victoria pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *