BANJARMASIN, samawarea.com (21 September 2024) – Karnaval Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang dipusatkan di Kota Banjarmasin berlangsung semarak. Acara puncak JKPI yang berlangsung pada Jumat (20/9/24) malam ini diikuti puluhan kabupaten kota di Indonesia dengan menampilkan beragam budaya termasuk pakaian khas daerah yang dikenakan. Start dari Siring Patung Bekantan, para peserta Carnaval finish di Balai Kota Banjarmasin. Untuk Kabupaten Sumbawa, menampilkan Munit Adat.
Munit Adat tersebut merujuk pada perayaan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW yang dilaksanakan dengan tradisi lokal. Acara ini biasanya melibatkan berbagai kegiatan seperti pengajian, pembacaan shalawat, dan atraksi budaya.
Masyarakat Sumbawa sering menambahkan elemen adat mereka, seperti tarian, musik, dan makanan khas, menjadikan perayaan ini unik dan sarat makna.
Munit Adat ini juga ditandai adanya ‘Male’ yakni bunga hias, tangkainya terbuat dari bambu yang batangnya dua atau tiga kali lebih besar dari sapu lidi. Sementara bagian tangkainya, dihiasi kertas warna-warni. Tidak lupa daun yang dikreasikan warga, bagian ujung bunga dan di tengah batang diselipi tangkai sebagai tempat menggantung telur rebus.
Sepanjang perjalanan sejauh sekitar 3 kilometer, peserta dari Sumbawa yang berada di barisan kesembilan setelah Singkawang dan Pontianak, membagikan male kepada warga yang memadati jalur yang dilalui. Male juga diberikan kepada Walikota Banjarmasin, H. Ibnu Sina beserta istri dan sejumlah Bupati Walikota lainnya yang menyambut para peserta di garis finish, tepatnya Balai Kota Banjarmasin.
Uniknya, saat memasuki finish, peserta dari Sumbawa yang dikomandani Bupati diwakili Kadis PMD, Rachman Ansori M.SE, juga menampilkan Tarian Bakelung yang dipadukan dengan Gentao.
Untuk Gentao terlihat cukup seru dan menghibur. Camat Alas Barat, Ardiansyah dan Kades Gontar yang juga Ketua FK2D Kabupaten Sumbawa, Muhammad Taufik, bertarung. Keduanya terlibat adu fisik. Penampilan kedua pejabat Sumbawa yang disiarkan secara langsung melalui Channel Facebook Iwan Sofyan, Camat Sumbawa. memukau penonton.
Untuk diketahui Gentao adalah sejenis permainan tradisional yang populer di Sumbawa. Permainan ini biasanya melibatkan dua tim yang bersaing dalam berbagai tantangan fisik dan strategis. Gentao sering dimainkan saat perayaan atau acara komunitas, dan mencerminkan nilai-nilai kerja sama, kejujuran, dan semangat sportivitas di kalangan masyarakat Sumbawa.
Walikota Banjarmasin, H. Ibnu Sina mengapresiasi seluruh kabupaten kota yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Ia berharap pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan memberikan informasi baik bagi para peserta.
Berdasarkan hasil Rakernas JKPI 2024 di Banjarmasin, Kota Yogyakarta ditetapkan sebagai Tuan Rumah JKPI 2025, diikuti Ternate tahun 2026 dan Kota Bandung 2027. (SR)
Sekalian di arena tinju resmi, asik tho
Baca lengkap dlu. Baru komen