SUMBAWA BESAR, samawarea.com (9 Juli 2024) – Malam 1 Muharram bertepatan dengan Peringatan Tahun Baru Islam 1446 H, para tabib dari pelosok Sumbawa berkumpul di Halaman Masjid Agung Nurul Huda, Ahad, 7 Juli 2024.
Mereka melaksanakan ritual pembuatan minyak berkhasiat yang dikemas dalam Fextival Melala. Kegiatan ini disaksikan langsung Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, Sekda Sumbawa, para Asisten Sekda, kepala OPD, dan seluruh masyarakat dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sumbawa.
Sekda Sumbawa Dr. Budi Prasetiyo, S.Sos., M.AP., menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk peringatan Tahun baru Islam 1446 H. Banyak pelajaran berharga yang dapat diambil dari peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW yang terjadi di bulan Muharram ini.
“Hijrah bukanlah sekedar perpindahan fisik, tetapi juga perubahan sikap mental, spiritual dan sosial menjadi lebih baik,” jelasnya.
Terkait dengan Festival Melala, Sekda menyebutkan adalah prosesi pembuatan minyak obat khas Sumbawa oleh para sandro atau tabib dari seluruh penjuru Kabupaten Sumbawa. Tradisi Melala biasa dilaksanakan masyarakat Sumbawa untuk menyambut tahun baru Islam.
Sementara Bupati mengatakan tradisi melala menjadi suatu anugerah bagi masyarakat Sumbawa, dimana kombinasi ramuan alami dari berbagai macam rempah mencerminkan betapa berlimpahnya kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Sumbawa.
“Tradisi melala menyadarkan kita akan keunikan dan keistimewaan budaya Sumbawa. Mari tingkatkan kesadaran kita akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan lingkungan yang menjadi ciri khas dari daerah kita,” ucap Haji Mo’, sapaan Bupati. (SR)
