Gerindra Soroti Minimnya Dokter Spesialis dan Upah Honor Daerah di Bawah UMR

oleh -460 Dilihat
Hamzah Abdullah, Jubir Fraksi Gerindra

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (11 Juli 2024) – Fraksi Gerindra DPRD Sumbawa menyikapi secara serius aspirasi masyarakat terkait keluhan kurangnya tenaga kesehatan spesialis serta fasilitas peralatan kesehatan yang kurang memadai di RSUD Sumbawa. Kondisi inilah yang menyebabkan banyak masyarakat Sumbawa berobat di rumah sakit daerah lain.

“Mohon perhatian pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan ini dengan menyiapkan tenaga kesehatan spesialis dan fasilitas kesehatan yang memadai,” pinta Hamzah Abdullah selaku Jubir Fraksi Gerindra Saat menyampaikan pandangannya pada Rapat Paripurna DPRD belum lama ini.

Selain itu Fraksi Gerindra juga menyoroti persoalan tenaga kerja. Hasil serapan di lapangan ternyata banyak tenaga kerja yang diberikan upah di bawah UMR bahkan tidak sesuai dengan jam kerja. Seperti buruh pabrik jagung, pelayan toko, penjaga outlet atau stand makanan dan minuman, tenaga honorer di bidang kesehatan, pendidikan, serta tenaga dinas lainnya. Karenanya Ia mendesak perhatian pemerintah daerah untuk mengatur upah pekerja dan waktu/jam kerja sesuai aturan yang berlaku.

Baca Juga  Gerak Cepat, PMI Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Batu Alang

Kemudian soal dana desa dan alokasi dana desa, baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yang sangat besar, namun menurut Hamzah, pembangunan di tingkat desa masih belum optimal. Fraksi Gerindra meminta kepada pemerintah daerah untuk mendampingi, mengatur hingga mengawasi pembangunan di tingkatan desa agar lebih optimal lagi.

Banyak Jalan Rusak 

Di bagian lain, Fraksi Gerindra menyampaikan persoalan infrastruktur. Di antaranya sambungan aspal jalan penghubung Sebasang – Batu Tering yang rusak berat. Gerindra meminta Pemda untuk memberikan perhatian agar segera di perbaiki.

Kemudian jalan penghubung lintas persimpangan Langam – Pungkit yang rusak, mengingat menjadi akses vital untuk desa–desa di Kecamatan Lopok, termasuk penghubung 2 kecamatan (Lape dan Lopok). Kondisi yang sama untuk jalan lintas Desa Labuhan Kuris, Kecamatan Lape yang sampai sekarang mengalami kerusakan dan belum mendapat perhatian.

Baca Juga  NTB--Denmark Jalin Kerjasama Kembangkan Energi Terbarukan

Terkait jalan lintas di Kecamatan Plampang, terdapat 2 desa yang jalannya rusak berat yaitu Desa SP 2 Prode dan Desa SP 3 Prode. Selanjutnya jembatan penghubung di Desa Lito, Kecamatan Moyo Hulu. Jembatan penghubung tersebut nyaris putus akibat diterjang banjir beberapa tahun lalu. Dan hingga kini pemerintah daerah belum melakukan upaya perbaikan.

Pemerintah daerah harus memperioritaskan perbaikan jembatan penghubung tersebut mengingat akses vital di wilayah selatan Kabupaten Sumbawa. Berikutnya, masyarakat yang tinggal di Dusun Kayu Madu (bronjong), Desa Labuan Badas. Pemerintah daerah harus memberikan perhatiannya karena tidak adanya pembangunan jembatan penghubung yang dilalui masyarakat. Ketika ingin beraktivitas harus melewati sungai. (SR)

AMNT pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *